Laknat Allah SWT untuk Para Koruptor

945

Jakarta, Muslim Obsession – KPK tengah menunjukan tajinya dalam upaya pemberantasan korupsi. Bagaimana tidak, dalam satu pekan ini, dua menteri Presiden Jokowi ditangkap KPK karena terjerat korupsi.

Terbaru KPK menetapkan tersangka terhadap Menteri Sosial Juliari Batubara. Ia diduga menilap dana bansos covid-19 senilai Rp17 Miliar. Sedangkan sebelumnya KPK lebih dulu menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo karena menerima suap terkait izin ekspor benih lobster.

Bagaimana korupsi dalam pandangan Islam? Jelas saja korupsi adalah suatu bentuk kejahatan yang tidak dibenarkan. Islam pun tegas melarang umatnya untuk melakuka tindakan korupsi, karena Allah SWT sendiri melaknat perbuatan tersebut.

Para maling uang rakyat ini akan mendapatkan hukuman yang berat di hari kiamat kelak. Banyak hadits yang melarang umat Islam untuk berbuat korupsi, serta menjelaskan nasib para koruptor di hari pembalasan.

Di antaranya hadits yang bersumber dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya Nabi SAW dalam riwayat Ubadah bin as-Shamit RA bersabda:

أَدُّوا الخَيْطَ و المِخْيَطَ ، فما فَوْقَ ذلكَ ، فما دُونَ ذلكَ ، فإنَّ الغُلولَ عَارٌ على أهلِهِ يومَ القيامةِ

“Tunjukkanlah jarum jahit dan barang yang dijahit. Dan hindarilah mengambil yang bukan haknya, karena akan menjadikan perilakunya telanjang di Hari Kiamat.” (HR. Ad-Darimi).

Dikutip dari buku berjudul Agar Terhindar dari Jerat Korupsi (40 Hadits Shahih) karya Syarwani, Islam memang membebaskan manusia untuk berbuat apa saja di dunia ini.

Namun, kebebasan yang dimaksud bukan kebebasan tanpa batas, yang seenak perut bisa dinikmati, yang tidak memperhitungkan nilai baik-buruk.

Syarwani menjelaskan, semua perbuatan akan kembali kepada pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Sekecil apapun perbuatan yang dilakukan manusia pertanggunjawannya adalah pasti.

Balasannya tidak bisa ditawar kelak di hari kiamat. Sekalipun untuk jarum jahit sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Menurut alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, benda yang harga dan wujudnya bernilai remeh seperti jarum, transparansi tetap merupakan harga mati. Dengan hadits tersebut, menurut dia, semakin didapati bahwa korupsi adalah perbuatan terkutuk, yang tidak butuh dicaci, tapi dijauhi.

Karena itu, seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap apa yang dipimpinnya. Jika ada ada seorang pemimpin yang menipu rakyatnya dengan cara melakukan korupsi, maka tidak akan masuk surga. Selama ia tidak meminta maaf dan bertaubat, pintu surga akan terkuci untuknya.

عن أبي يعلى معقل بن يسار رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Bersumber dari Ma’qal, ia berkata: Aku beritakan kepadamu hadits yang kudengar dari Rasulullah Saw. Ia bersabda, “Tidak ada seorang pemimpin yang menjadi pemimpin kaum Muslimin kemudian ia menipu rakyatnya (korupsi), kecuali Allah Saw mengharamkan atasnya surga.” (HR Bukhari dan Muslim). (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here