Kutuk Penyerangan Ustadz, Ketua MPR RI: Jangan Adu Domba Umat Beragama!

507
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat membuka Mukernas I Parmusi, Ahad (29/11/2020) malam.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengutuk keras penyerangan yang menyasar tokoh agama dari umat Islam.

Ia pun mendesak pemerintah dan aparat hukum tegas dalam mengungkapnya agar tidak terulang dan tidak memancing umat beragama karena merasa diadu domba.

Bambang menyatakan itu dalam respon tertulis yang disebarkan di grup media sosial wartawan, Jumat (25/9/2021).

Seperti diketahui, kasus terbaru terjadi penembakan terhadap seorang ustadz di Tangerang (19/9) dan sehari kemudian (20/9) terjadi penyerangan terhadap ustadz saat menyampaikan ceramah di sebuah masjid di Batam, Kepulauan Riau.

BACA JUGA: Usai Shalat Jamaah, Ustadz di Tangerang Ditembak Orang Tak Dikenal

Untuk itu, pria yang akrab disapa Bamsoet ini meminta aparat Kepolisian segera menindaklanjuti kejadian tersebut dengan mengusut tuntas secara hukum yang berlaku, siapapun pelakunya dan apapun motifnya.

“Hal ini guna menghilangkan prasangka serta kecurigaan publik yang negatif sekaligus memberikan rasa aman bagi tokoh agama dalam menyampaikan taushiyahnya,” terang mantan Ketua DPR RI ini.

Ia juga meminta aparat kepolisian untuk dapat mengungkap kasus ini secara transparan, agar menciptakan rasa keadilan. Apalagi mengingat kasus penyerangan terhadap tokoh agama dan ulama selama ini selalu dikaitkan dengan kondisi kejiwaan pelaku.

BACA JUGA: Lagi, Ustadz di Batuampar Diserang Saat Ceramah

“Untuk itu kasus penyerangan yang menyasar tokoh agama ini tentu tidak lepas dari sebab-akibat (conditio sine qua non),” tambahnya.

Bamsoet juga berharap agar tokoh agama, para ulama, termasuk tokoh agama lain, turut menyampaikan pesan damai kepada jamaahnya agar tidak terpancing emosi.

“Sampaikan pesan keagamaan yang ramah di tengah kemajemukan, kemanusiaan, kemajuan, dan ke-Indonesiaan,” pungkasnya. (rud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here