Kurangi Beban Masyarakat, Pemerintah Harus Siapkan Skema Baru Subsidi Listrik

548
Ketua DPD RI bersama sejumlah Senator dalam agenda kunjungan kerja di Kalimantan Timur.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan bahwa pemerintah seyogianya menghadirkan skema baru subsidi agar lebih tepat sasaran dan tidak memberatkan masyarakat.

Pernyataan LaNyalla tersebut merespons pencabutan subsidi listrik golongan 450 VA yang menyasar 15,2 juta pelanggan.

“Skema subsidi listrik yang saat ini sedang dirumuskan pemerintah, harus benar-benar tepat sasaran untuk kelompok yang memerlukan subsidi dengan data yang akurat dan tidak menimbulkan kontroversi karena ada yang disubsidi dan ada juga yang tidak mendapatkan subsidi,” tutur Senator asal Jawa Timur itu, Rabu (14/4/2021).

BACA JUGA: Kunjungi Kesultanan Kukar, Ketua DPD RI Bicara Soal Kongres Raja Nusantara

Pencabutan subsidi listrik golongan 450 VA yang menyasar 15,2 juta pelanggan, menghemat belanja negara sebesar Rp 22,12 triliun. Sebagai gantinya, pemerintah tengah merumuskan skema subsidi listrik yang akan diimplementasikan pada tahun 2022.

Perumusan skema baru subsidi ini yang turut dikawal LaNyalla. Menurutnya, jika pemerintah mengarah pada komposisi efisiensi pemakaian listrik dan mendorong pengembangan energi baru terbarukan, maka perlu dilakukan strategi yang mengena kepada masyarakat.

“Umumnya masyarakat pengguna 450 VA belum akrab dengan istilah energi terbarukan. Oleh sebab itu, pemerintah harus membuat skema sasaran untuk pengalihan dari energi listrik ke energi terbarukan,” jelasnya.

BACA JUGA: Jadi Simbol Budaya Madura, Karapan Sapi Harus Dijaga

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur menambahkan, pengguna listrik 450 VA pada awalnya golongan ekonomi rendah.

“Namun, tentu saja sudah ada perubahan. Hal ini yang perlu di data secara terperinci, dan diantaranya masih ada yang memerlukan sudsidi dan ada kemungkinan tidak dapat beralih ke energi terbarukan,” jelasnya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mengatakan, yang lebih penting adalah data pelanggan secara ekonomi akurat agar skema subsidi tepat sasaran. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here