Kunjungan Bersama Wapres, Ridwan Hisjam Minta Kawasan Industri 30 Persen Lahannya untuk Industri Halal

1317

Sidoarjo, Muslim Obsession – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meninjau pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), Kamis (30/9/2021). Proyek ini merupakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Pada kunjungan itu Kiai Ma’ruf mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal, antara lain sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).

“Kita memiliki potensi besar, baik SDA-nya maupun para pengusaha yang selama ini belum kita kembangkan dengan baik,” katanya.

Pengembangan tersebut meliputi sisi fasilitas, pengurusan administrasi, hingga hal teknis seperti sertifikasi halal. Sebab, pengembangan yang baik dapat menjadi modal dasar untuk menarik minat investor dan menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.

“Investor global jangan ragu-ragu [untuk berinvestasi] karena kita memiliki potensi yang besar, kita mampu untuk menjadi produsen halal terbesar di dunia,” kata Wapres.

Ma’ruf menjelaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa negara yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, seperti Tiongkok, Brasil, dan negara di wilayah Timur Tengah. Ketertarikan investor tersebut dia yakini karena Indonesia memiliki potensi yang baik ke depannya.

“Berinvestasi di Indonesia, saya kira sesuatu yang sangat menjanjikan untuk investor dari mana pun,” jelasnya.

Adapun salah satu potensi yang sudah diakui dunia, tambah Wapres, adalah sertifikasi halal. Kualitas dan fasilitas yang dimiliki Indonesia dipastikan terjaga. Indonesia juga memiliki potensi pada beberapa sub sektor industri halal seperti produk makanan, minuman, fasion, dan farmasi.

Pada kunjungan ini Wapres Ma’ruf Amin didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Teten Masduki, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.

Anggota Komisi VII Ridwan Hisjam menambahkan, kehadiran Wapres Ma’ruf Amin di Kawasan Industri Halal Sidoarjo menunjukan, bahwa pemerintah sangat mendukung agar Indonesia bisa menjadi negara terbesar dalam produksi barang halal di dunia.

“Dengan kehadiran Wapres RI dan menteri Perindustrian serta menteri Koperasi dan UKM terlihat keberpihakan pemerintah pada gerakan ekonomi halal Indonesia,” ujar Ridwan.

Menurut Ridwan, langkah itu perlu ditindaklanjuti dengan adanya Keputusan Presiden sampai UU. Ia mengusulkan dalam kawasan industri di seluruh Indonesia minimal 30% lahannya diperunrukkan untuk industri halal dan pemerintah memberi fasilitas-fasilitas seperti perizinan, perpajakan, infrastrukur dan fasilitas water treatmen.

“Jadi dukungan itu harus diperkuat melalui UU yang mengatur agar kawasan industri yang ada di Indonesia minimal 30 persen disisakan untuk industri halal,” jelas Ridwan yang saat ini menjadi pembina BPO DPP REI dan Ketua Kehormatan DPD REI Jatim.

Sementara itu, Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda, Adi Saputra Tedja selaku pengembang kawasan HIPS, mengatakan bahwa, KIH Safe and Lock Sidoarjo ini merupakan kawasan industri halal yang pertama di Jatim dan pertama di Indonesia yang beroperasi untuk pelaku UMKM.

Kawasan ini juga diharapkan support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.

“Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. KIH ini akan menjadi support system dalam pengembangan produk maupun industri halal,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan KIH Safe and Lock Sidoarjo ini akan mendorong konsumsi produk halal secara global. Hal tersebut, menjadi peluang besar bagi UKM-IKM di Jatim untuk memproduksi produk halal yang berstandar internasional.

“Potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini produk halal bahkan telah menjadi gaya hidup global,” katanya.

Pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe and Lock di Sidoarjo yang telah mendapatkan surat keterangan dari Kemenperin Nomor: 373/KPAAII/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020 yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal pertama yang ada di Jatim.

KIH Safe and Lock menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid. Sampai saat ini, kata dia, telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Pada Tahun 2022 akan dibangun 38 unit.

“KIH Safe and Lock telah berhasil menarik investasi dari Amin Bio Group dari Tiongkok dalam membangun kemitraan pabrik gelatin halal di Sidoarjo,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here