Kreatifnya Siswa MTsN 1 Gorontalo Ciptakan Alat Belah Durian dan Sabut Kelapa

1039
durian (Foto: jakarta Post)

Gorontalo, Muslim Obsession – Tingkat kesulitan saat membuka kulit buah durian menginspirasi sejumlah siswa kelas  7 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Gorontalo untuk menciptakan alat belah buah berduri ini.

Pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) MTsN 1 Kota Gorontalo Ofyan Nakoda mengatakan, ide membuat alat ini datang dari para siswa karena ingin memudahkan masyarakat Gorontalo, utamanya para pecinta durian, dalam membuka kulitnya. Tidak hanya kulit durian, tapi juga sabut kelapa.

“Berawal dari sebuah ide, para siswa lalu melakukan penelitian selama tiga pekan. Hasil penelitian itu lalu dituangkan menjadi sebuah alat yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat saat akan membelah buah durian dan mengupas sabut kelapa,” jelasnya, seperti dirilis Kemanag, Jumat (30/8/2019).

Menurut Ofyan Nakoda, alat ini masih bekerja secara sistem manual. Namun, proses kegunaannya sudah lebih efektif dan efisien ketimbang dengan penggunaan parang yang selain lama juga tingkat risikonya tinggi saat membelah durian.

Biaya pembuatan alat ini juga terhitung murah. Sebab, desain konstruksi alat ini sangat simple dan praktis. Bahan baku besinya juga mudah didapatkan. “Saya berharap ke depan kegiatan riset di MTsN 1 Kota Gorontalo bisa mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Agama, baik Kanwil Provinsi maupun pusat,” jelasnya.

Kepala MTs Negeri 1 Kota Gorontalo Karjainto, mengaku bersyukur dan bangga atas prestasi dan semangat para siswa dan pembimbingnya untuk melakukan riset yang bermanfaat untuk kepentingan orang banyak.

“Saya atas nama pribadi dan keluarga besar MTsN 1 Kota Gorontalo mengucapkan terimakasih kepada pembina dan seluruh siswa yang telah melakukan risetnya dan telah berhasil menemukan alat pembelah durian,” ucapnya.

Karjianto berharap budaya riset di madrasahnya terus tumbuh sebagai bagian dari program pembinaan. “Dengan riset ini, siswa akan mempunyai pengalaman melakukan penelitian ilmiah dengan langkah-langkah sistematis dan nantinya ketika mereka duduk di bangku perkualiahan, kebiasaan-kebiasaan ini akan dipergunakan,” harapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here