Kopi Sehat UBM: Tauhid dan Semangat Perjuangan

534

Oleh: Ustadz Buchory Muslim (Ketua Lembaga Komunikasi & Penyiaran Islam PP Parmusi, Direktur An Nahl Institute Jakarta)

Dahulu para pejuang Negri ini memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan, tetap menjaga Aqidah dan mengokohkan tauhìdnya dengan semangat jihad yang luar biasa.

Mereka berjuang penuh mujàhadah sehingga Alláh-pun memenuhi janji-Nya dengan anugerah kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual yang nyaris sempurna.

Rela menerima ‘upaya terselubung’ menghapus basic penerapan syariat bagi pemeluknya dalam 7 kata piagam Jakarta, ternyata diilhami Kalimah Tuhíd yang tentu lebih tinggi maqomnya, bahkan dalam Undang-undang dasar 1945 disebutkan NEGARA BERDASARKAN KEPADA KETUHANAN YANG MAHA ESA, bukan gotong royong apalagi kebudayaan!

Artinya sangat jelas bahwa, negara ini adalah NEGARA BERTUHAN alias NEGARA BERTAUHID. Bukan negara berdasarkan gotong royong apalagi budaya!

Karenanya, apapun tindakan dan sikap kita dalam menghadapi kondisi kita dalam semua lini, adalah kita ini hamba Alláh dan selaku khalifah-Nya, siapapun dan apapun jabatan kita!

“Struggle that you do today is the single way to build a better future”. Perjuangan yang kamu lakukan hari ini merupakan cara untuk membangun kualitas yang lebih baik di hari esok.

Jangan pernah menyerah apalagi meratapi kegagalan, kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita memilih untuk menyerah, dan putus asa.

Sahabat fillàh, hidup ini pilihan maka pilihlah untuk bangkit dan tidak tenggelam dalam putus asa ketika kegagalan menghampiri untuk mendapatkan yang lebih baik. Karenanya kita punya perasi, yakni PERISAI TAUHÎD.

” ……dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alláh. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Alláh, hanyalah orang-orang yang kafir,” (QS. 12 : 87).

والله أعلم وبارك الله فيكم

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here