Kopi Sehat UBM: Aqidah, Keyakinan Tanpa Basa-basi

748

Oleh: Ustadz Buchory Muslim (Ketua Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PP PARMUSI – Direktur An-Nahl Institute Jakarta)

Ikatan iman atau aqïdah adalah keyakinan yang tak bisa ditawar. Ini bukan perkara yang boleh basa-basi. Harus dihargai dan dihormati oleh siapapun.

Sebagai orang Islam atau seorang Muslim, kita meyakini Tuhan hanyalah satu, yaitu Alláh ﷻ yang tidak punya anak maupun diperanakkan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qurán surah Al-Ikhlash.

Sebagai orang beriman, kita dilarang untuk berbuat syirik, karena syirik adalah sebuah kezhaliman yang dahsyat. Syirik itu adalah mega kejahatan, pembangkangan yang sangat serius. Alláh ﷻ nyatakan sendiri dalam Al-Qurán:

 يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Hai anakku tersayang, janganlah berbuat syirik dengan Allàh, Sesungguhnya syirik itu adalah benar-benar kezhaliman yang besar,” (QS. Luqmán: 13).

Kita memang harus menghormati keyakinan yang berbeda dengan kita. Kita tak boleh mengganggu, tidak juga mencampuri apalagi hanya basa-basi untuk perkawanan dan kepentingan perut.

Toleransi sejatinya adalah saling menghormati, bukan saling mengikuti satu sama lain. Basa-basi dalam keyakinan adalah kemunafikan. Jadi, jika kita tidak ikut euforia mengucapkan selamat atas ritual orang lain dalam hal keyakinan, maka itulah prkatek pancasila sesungguhnya.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu Agamamu, untukku Agamaku,” (QS Al-Káfirun: 6).

والله أعلم وبارك الله فيكم

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here