Kongres Umat Islam Undang Gatot Nurmantyo dan La Nyallla

400
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: istimewa)

Medan, Muslim Obsession – Kongres Umat Islam yang kedua akan digelar selama tiga hari mulai 26-28 Agustus 2022 di Asrama Haji Medan. Kegiatan tersebut dinilai sebagai upaya menyatukan umat Islam Indonesia.

Kegiatan itu mengundang sejumlah tokoh nasional antara lain Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, eks Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, eks Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva. Kemudian eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo, ahli hukum tata negara Refly Harun, Eggi Sudjana dan lainnya.

“Ini merupakan kongres yang kedua, karena yang pertama digelar 2018. Kongres ini gabungan semua kelompok terutama ormas Islam. Kita diberi amanah untuk mengadakan acara ini. Outputnya lahirnya satu pemahaman umat dengan situasi sekarang dan bagaimana kesadaran itu menyatukan umat Islam. Ada rumusan untuk menata ulang Indonesia,” kata Ketua panitia, Masri Sitanggang, Jumat (26/8)

Menurutnya kongres tersebut mengangkat tema “Mengokohkan Ukhuwah Islamiyah, Menata Ulang Indonesia”. Tema ini diangkat agar umat Islam betul-betul memahami konsep persaudaraan, kesatuan umat dan konsep jemaah dalam Islam.

“Kalau umat Islam tidak bersatu, ukhuwahnya lemah terjadi fraksi di antara umat Islam, niscaya bangsa terganggu. Karena Islam adalah bagian mayoritas bangsa ini. Maka kita peduli bagaimana menyatukan umat Islam sehingga bisa membangun bangsa, ” ujarnya.

Masri berkata dengan menata ulang Indonesia, diharapkan negara ini akan lebih baik ke depannya. Sebab bangsa ini, tambahnya bisa tetap dibangun atas jati dirinya.

“Kita harap Indonesia ke depan jauh lebih baik. Kita ingin bangsa ini tetap dibangun atas jati dirinya. Jati diri bangsa ini UUD 1945 . Mau kita bangun jati diri ini tetap kokoh di atas pembukaan UUD 1945,” ujarnya.

Masri menambahkan negara ini harus dibangun berdasarkan nasionalisme serta bisa mensejahterakan rakyatnya.

“Tujuan kita mensejahterakan rakyat. Inilah nasionalisme kita. Kita bangun negara ini harus tegak berdasarkan nasionalisme. Kita tak mengukur kemajuan dari mana-mana kalau tidak dari UUD 1945,” kata dia. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here