Kok Disuruh Sabar Melulu, Sih?

361

Oleh: Adhes Satria (Pegiat Sosial)

Ketika ditimpa masalah dan persoalan hidup yang pelik, diperlukan nasihat dan motivasi sebagai penyemangat, agar hidup yang dijalani tak semakin terpuruk dan merasa tak berguna.

Saat berkonsultasi, sharing dan bertanya dengan ustadz-ustadzah, psikiater, dan pembimbing spritual, atau curhat dengan teman terdekat, maka jawabannya sudah bisa diduga. Kita hanya diminta bersabar. Selalu saja dikasih solusi untuk sabar dan tetap bersabar. Kok sabar melulu sih?

“Saya sudah banyak sabar. Tapi masalah tak kunjung selesai. Malah makin bertambah tambah ruwet saja,” tukas seseorang saat curhat.

BACA JUGA: Waktu yang Disia-Siakan

Ragam Sabar

Ada banyak persoalan saat kita diminta bersabar. Apa saja? Biasanya seputar rumah tangga, soal asmara dan percintaan, ekonomi, kesehatan hingga problematika kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam urusan jodoh dan percintaan, seseorang perlu sabar dalam memilih pasangan. Pilih yang seiman dan baik akhlaknya. Begitu pesannya.

Terkait urusan ekonomi misalnya. Ketika kepala rumah tangga kehilangan pekerjaan, Ketika gaji kecil tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sering kesulitan finansial, nasihatnya pasti diharap untuk bersabar.

Ketika istri banyak menuntut, tak kuat hidup susah, minta pisah, atau suami selingkuh ingin kawin lagi, nasihatnya juga diharap untuk bersabar.

Disaat anak bermasalah di sekolah dan pergaulannya, orangtua diminta agar sabar dalam mendidik anak.

BACA JUGA: Kesabaran dan Ketekunanlah yang Menyelamatkan

Dikala pasangan suami-istri belum dikaruniai keturunan bertahun tahun, nasihatnya tak lain hanya disuruh untuk bersabar dan terus berdoa.

Dalam hal kesehatan, disaat sakit tak kunjung sembuh dan pulih, nasihatnya juga diminta untuk bersabar dan terus ikhtiar mencari pengobatan.

Dalam pertemanan begitu juga, disaat kita ditelikung, dikhianati dan ditinggalkan teman dekat sendiri, harapnya diminta agar bersabar.

Dalam hal peninggalan orangtua, disaat kita tak mendapatkan bagian, tak diperhitungkan, atau tak mendapat pembagian yang adil dan merata, maka kita pun mencoba untuk bersabar.

Diperjalanan, disaat orang lain memancing emosi, maka kita berupaya untuk sabar dan menahan amarah.

BACA JUGA: Keutamaan dan Janji Allah Bagi yang Sabar Hadapi Kesulitan

Atau disaat kita dituduh dan difitnah dengan keji tentang suatu hal, maka kita lagi-lagi bersabar dan tidak melakukan pembalasan dan menaruh dendam.

Dalam hal kemasyarakatan, seorang pendakwah juga harus bersabar ketika menghadapi kaumnya yang melampaui batas dan mengingkari seruannya.

Dalam hal kebangsaan, kita juga harus bersabar dalam memilih pemimpin yang baik, amanah dan berakhlak.

Lebih dari itu, sebagai orang beriman, kita juga kudu bersabar dalam ketaatan untuk tidak melakukan kemaksiatan. Sabar dari perbuatan keji dan mungkar.

Tanpa kesabaran, membuat seseorang hilang kendali, hilang akal sehat, terganggu mental dan kejiwaannya. Bahkan bisa bisa lepas keimanannya.

BACA JUGA: Pentingnya Melatih Kesabaran

Balasan Kesabaran

Allah menyukai orang-orang yang sabar. Dan Allah akan senantiasa memberikan kabar gembira bagi hambanya yang bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.

Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 155).

“…Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Hud: 49).

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” (QS. Ar-Rad: 22).

BACA JUGA: Bingkai Kesabaran

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung,” (QS. Ali Imran: 200).

“Orang sabar akan diberi balasan tempat tinggi dalam surga,” (QS. Al-Furqan: 75).

“Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran,” (HR. Bukhari).

“Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, marabahaya, dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Suhaib RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia mengetahui bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya,” (HR Muslim).

BACA JUGA: Sabar di Pukulan Pertama

“Ketahuilah, sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran. Bersama kesempitan pasti akan ada jalan keluar. Bersama kesusahan pasti ada kemudahan,” (HR. Abd bin Humaid).

“Sesungguhnya sabar terhadap musibah ditulis tiga ratus derajat bagi seorang hamba, sabar dalam ketaatan ditulis enam ratus derajat bagi seorang hamba, dan sabar dari maksiat-maksiat ditulis sembilan ratus derajat bagi seorang hamba,” (Diriwayatkan Ibnu Abu Ad-Dunya dan Ibnu Jarir Ath-Thabari).

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah: 153).

Kesabaran perlu dilatih dan berproses. Meski dalam waktu yang panjang. Sabar memang mudah diungkapkan dengan kata kata, namun tak mudah diwujudkan dengan perbuatan.

Sabar itu penting dalam segala hal, termasuk dalam ketaatan. Tanpa kesabaran, tidak ada ketaatan, tanpa ketaatan, hilanglah nilai dan kemuliaan manusia.

Moga kita diberikan kekuatan kesabaran yang tiada batas. Dan moga kita termasuk hamba-Nya yang bersabar dan meraih kemuliaan oleh Allah Swt. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here