Jakarta, Muslim Obsession – Mantan Ketua DPR Marzuki Alie, mengunggah video penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui akun Twitternya @marzukialie_MA, Ahad (24/11/2019).
“Di Ponpes Gontor, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan ttg Catur yg Haram. Penjelasan UAS ini langsung di depan KH Hasan Abdullah Sahal, Pimp Ponpes Gontor,” cuit Marzuki sambil mengunggah video terkait hal tersebut.
Di Ponpes Gontor,
Ustad Abdul Somad memberikan penjelasan ttg Catur yg Haram.
Penjelasan UAS ini langsung di depan KH Hasan Abdullah Sahal, Pimp Ponpes Gontor.Silahkan disimak, supaya @Kemenag_RI tidak salah dalam menyikapi ceramah @ustadabdulsomad
☺️? pic.twitter.com/oOgEOYOaWm— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) November 24, 2019
Dalam video berdurasi hampir dua menit itu, UAS menjelaskan bahwa pernyataannya yang viral itu merupakan bagian dari ceramahnya pada tahun 2017 silam.
Saat itu, jelas UAS, ada jamaah bertanya mengenai suaminya yang keasyikan main catur sampai tidak memberi nafkah bahkan melupakan shalat.
“Sekarang ini memang luar biasa, kadang video kita, itu Abdul Somad mengharamkan catur. La ilaha illallah. Itu kan ceritanya 2017, dua tahun lalu ada yang bertanya bagaimana pak ustadz? Suami saya main catur sampai enggak mencari nafkah, sampai enggak shalat. Maka menurut Imam Hanafi kalau di dalamnya ada unsur judi, melalaikan shalat maka jatuhnya haram, kalau Syafi’i makruh saja,” terang UAS.
“Ustadz kok hafal? Orang itu-itu terus yang disampaikan. Tapi kok ada orang yang bukan gagal paham, kalau ada orang gagal paham kita kasih paham kita kasih paham, ada orang yang cari makan, ditulis, dipotong, diobrak abrik untuk menambah viral,” tandas UAS.
Ceramah2 @ustadabdulsomad harusnya didengar secara utuh. Pandangan2 beliau ada referensi bukan pandangan pribadi. Bicara keagamaannya sangat jelas dan juga lugas, agar ummat tidak menjadi salah mengerti dalam menjalani kehidupan di dunia, utk kehidupan di akhirat. Mari toleransi
— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) November 23, 2019
Lebih lanjut, Marzuki mengatakan bahwa seharusnya ceramah-ceramah dari UAS didengarkan secara utuh, tidak sepotong-sepotong.
“Bicara keagamaannya sangat jelas dan juga lugas, agar ummat tidak menjadi salah mengerti dalam menjalani kehidupan di dunia, untuk kehidupan di akhirat. Mari toleransi,” pungkas dia. (Vin)
