Kisah Seorang Muslim yang Enggan Berziarah ke Makam Nabi

2862
Kisah Hercules yang berjanji mencium kaki Nabi (Foto: Istimewa)

Muslim Obsession – Ada sebuah cerita tentang seorang muslim yang terlalu berlebihan dalam mengkhawatirkan kebablasannya kaum Muslimin lain dalam memuliakan Nabi.

Ia mengatakan kepada seorang Alim, “Sesungguhnya ziarah ke makam Nabi Saw. itu tidak termasuk rukun, wajib ataupun sunnah haji.”

Kemudian ia menambahkan, kalau dirinya tak sekalipun melakukan ziarah selama 12 tahun tinggal di Madinah.

Kemudian, Alim itu menjawab, “Aduhai, ini artinya bukan engkau yang enggan berziarah, namun Nabi Saw. yang tak ingin diziarahi olehmu.”

“Memang betul, ziarah ini bukan termasuk rukun, wajib ataupun sunnah haji. Tapi, ziarah ke makam Nabi Saw. adalah rukun cinta, wajib cinta dan sunnah cinta. Bukankah tidak ada pecinta yang enggan mengunjungi yang dicintainya?” ujar sang Alim kepada orang tersebut.

Sebuah kisah lain tentang kekasih diceritakan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin, ketika malaikat maut mendatangi Nabi Ibrahim, ia bertanya kepada malikat Izrail.

“Tanyakan pada Rabb kita, adakah Kekasih yang tega mencabut nyawa kekasih-Nya?”

Maka malaikat maut menghadap Allah dan Dia pun berfirman, “Katakan pada Ibrahim, adakah kekasih yang tak ingin berjumpa dengan Kekasihnya?”

Ketika hal itu disampaikan kepada Nabi Ibrahim, maka berkatalah beliau, “Ambillah nyawaku sekarang juga.”

Seperti Muadz Ibn Jabal yang tak dicegah Umar untuk menangis di sisi kubur Rasulullah Saw. Seperti Abu Sa’id Al-Khudzri yang menempelkan kepalanya di sana semalaman. Juga seperti Sultan Abdul Hamid II dari Daulah Utsmaniyah yang dicatat dalam sejarah melakukan hal yang mengesankan.

Ia memerintahkan agar rel kereta api Hijaz dalam jarak 20 KM dari Madinah kesemuanya diberi bantalan kapas tebal. Tidak lain, hanya agar getaran dan suara derunya tak mengganggu sang Kekasih yakni pembaringan terakhir Rasulullah.

Karena cinta, menurut Salim A Fillah dalam buku Sunnah Sedirham Surga, akan membuat manusia melakukan tindakan-tindakan yang luar biasa. Bukti utama cinta kepada Rasulullah adalah mengikuti sunnahnya. Tapi lebih dari itu pula, hati tak akan dapat dicegah untuk merindu dan obat rindu salah satunya ialah dengan berkunjung ke makam Nabi Saw.

(Vina Dikutip dari Buku “Sunnah Sedirham Surga” karya Salim A Fillah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here