Kisah Pilu Pramugari Lion Air JT 610

1937
Alfiani Hidayatul Solikah (Foto: Tribunnews)

Jakarta, Muslim Obsession – Alfiani Hidayatul Solikah, pramugari Lion Air yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Sehari sebelum kecelakaan, Gadis berusia 20 tahun itu mengaku rindu orang tuanya. Dia menyampaikan hal itu melalui pesan WhatsApp kepada mantan guru bahasa Inggris di SMA, Rindang Wahyu.

Rindang adalah guru yang memiliki hubungan emosional dengan Alfiani. Semasa sekolah di SMA Negeri 1 Dolopo, Madiun, Alfiani sering dilibatkan dalam lomba debat bahasa Inggris. Percakapan Rindang dan Alfiani di Whatsapp sejak itu biasa dilakukan dalam bahasa Inggris.

“Dalam chat itu, dia (Alfiani) mengeluh capek, stres, dan merasa hidupnya berat. Akhir-akhir ini saat chat dia sering mengeluh lelah. Dia ingin pulang karena kangen orang tuanya,” kata Rindang, Senin (5/11/2018).

Melalui chat itu pula, Rindang memberi dukungan dan menyemangatinya, bahwa banyak teman sekolahnya yang ingin seperti Alfi bisa berkarier mulus selepas lulus SMA.

Setelah lulus SMA Negeri 1 Dolopo pada 2017, anak tunggal dari pasangan Slamet dan Sukartini itu melanjutkan pendidikan ke sekolah pramugari di “Jogja Flight” selama setahun. Sekitar dua bulan lalu, ia diterima bekerja di Lion Air.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here