Kisah Nabi Musa dan Orang Miskin

11033

Penerjemah: Drs. H. Tb. Syamsuri Halim, MAg (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Kajian: Profesor Dr. Omar Abdul Kahfi Mesir

Di zaman Nabi Musa ‘alahissalam, ada sepasang suami istri yang hidup dengan penuh kemiskinan. Namun, mereka menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Suatu ketika, tatkala mereka beristirahat, sang istri bertanya kepada suaminya, “Wahai suamiku, bukankah Musa adalah seorang Nabi yang bisa berbicara dengan Tuhannya (Allah)..?”

Lalu sang suami menjawab, “Ya, benar.”

Sang istri berkata lagi, “Kenapa kita tidak pergi saja kepada-nya untuk mengadukan kondisi kita yang penuh dengan kemiskinan dan memintanya agar ia berbicara kepada Rabb-nya, agar Dia menganugerahkan kepada kita kekayaan ?”

Akhirnya mereka mengadukan kemiskinannya itu kepada Nabi Musa ‘alahissalam.

Lalu Nabi Musa bermunajat menghadap Allah subhanahu wa ta’ala dan menyampaikan keadaan keluarga tersebut.

Allah pun berfirman kepada Musa: “Wahai Musa, katakanlah kepada mereka, aku akan memberikan kepada mereka kekayaan, tetapi kekayaan itu aku berikan hanya satu tahun, dan setelah satu tahun, akan aku kembalikan mereka menjadi orang miskin kembali.”

Lalu Nabi Musa menyampaikan kepada mereka bahwasanya Allah telah Mengabulkan permohonan mereka, dengan syarat kekayaan itu hanya satu tahun lamanya.

Mereka menerima kabar tersebut dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.

Beberapa hari kemudian datanglah rezeki yang melimpah dari jalan yang tak diketahui dari mana arahnya. Dan merekapun menjadi orang terkaya pada saat itu.

Keadaan mereka seketika berubah dengan kekayaan yang berlimpah.

Lalu sang istri berkata kepada suaminya, “Wahai suamiku, selama setahun ini kita akan memberi makan orang-orang miskin dan menyantuni anak-anak yatim mumpung kita masih punya kesempatan, karena setelah setahun kita akan kembali miskin.”

Sang suami menjawab, “Baiklah, kita akan menggunakan harta ini untuk membantu orang-orang yang membutuhkannya.”

Kemudian mereka membantu orang-orang yang membutuhkan, dan membangun tempat-tempat singgah para musafir, serta menyediakan makan gratis bagi orang yang membutuhkan.

Setelah satu tahun berlalu, mereka masih tetap sibuk menyediakan makanan sampai mereka lupa bahwasanya sudah setahun lebih mereka menjadi orang kaya dan mereka lupa bahwa akan kembali menjadi orang miskin.

Nabi Musa pun heran melihat keadaan mereka yang tetap kaya.

Kemudian Nabi Musa bertanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala, “Ya Rabb, bukankah Engkau berjanji memberikan mereka kekayaan hanya satu tahun saja, kemudian setelah itu Engkau akan kembalikan mereka pada kemiskinan seperti semula?”

Allah subhanahu wa ta’ala pun berfirman, “Wahai Musa, Aku telah membuka satu pintu rezeki kepada mereka, tetapi mereka membuka beberapa pintu rezeki untuk hamba-hamba-Ku.”

“Wahai Musa, maka Aku titipkan lebih lama kekayaan itu pada mereka.”

“Wahai Musa, Aku sangat malu jikalau ada hamba-Ku yang lebih mulia dan lebih pemurah daripada Aku.”

Nabi Musa menjawab,

سبحانك اللهم ماأعظم شأنك وأرفع مكانك

“Maha Suci Engkau Ya Allah, betapa Maha Mulia urusan-Mu dan Maha Tinggi kedudukan-Mu.”

Jangan tanyakan nikmat mana lagi yang belum kita dapatkan. Tapi tanyalah: nikmat mana lagi yang belum kita syukuri dan belum kita sedekahkan.

Kita sering lupa bahwa nikmat dan anugerah Allah itu hanyalah titipan yang bisa diambil oleh-Nya kapan saja Dia mau mengambilnya.

 

TERJEMAHAN DARI

قصة رائعة لأسرة فقيرة استغنت في عهد كليم الله موسى وكان السبب

في عهد موسى عليه الصلاة والسلام كليم الله

عاشت اسرة فقيرة مكونه من زوجين

قد أخذ منهم الفقر مأخذه ..سنين طويلة

يعانون قساوة العيش والصبر على مُرِّ الايام

وبينما كانوا مضطجعين على فراشهم

سألت الزوجة زوجها قائلة

يا زوجي أليس موسى نبي الله وكليمه

قال لها نعم

قالت له اذاً لماذا لا نذهب إليه ونشكوا له حالنا وما أصابنا من الفقر ونطلب منه ان يكلم ربه عن حالنا ويسأله ان يغنينا من فضله ,كي نعيش ما بقي من عمرنا في هناء ورغد من العيش , فقال الرجل نِعمَ الرأي يا امرأة

فلما اصبح الصبح ذهبا إلى نبي الله وكليمه عليه افضل الصلاة والسلام

وشرحا له حالهما وطلبا منه ان يكلم ربه ان يغنيهما من فضله وكرمه

فذهب موسى للقاء ربه وكلمه عن حال تلك الاسرة

وهو السميع العليم سبحانه لا يخفى عليه مثقال ذرة في السموات ولا في الارض , فقال الله لموسى يا موسى قل لهم اني سوف اغنيهم من فضلي ولكن لمدة عام واحد فقط …فإذا انقضى العام عادوا لِما كانوا عليه من الفقر

فذهب موسى وبلغهم بأن الله قد استجاب لهم وانه سوف يغنيهم …ولكن لمدة عام واحد فقط

فاستبشر الزوجان وسُرا سرور عظيما

وفجأة , وإذ بالارزاق تأتيهم من حيث لا يعلمون ولا يحتسبون ..وخلال مدة وجيزة صارا من اغنياء القوم

وبدأت حياتهما تتغير وعاشا في رغد من العيش

فقالت الزوجه يا رجل تذكر اننا سننعم لمدة عام وبعد انقضاء المدة سوف نعود لفقرنا

قال نعم

فقالت له اذاً نقوم باستخدام هذا المال ونصنع لنا معروفا عند الناس

فإذا مر العام وعدنا إلى فقرنا

ذكر الناس معروفنا الذي صنعناه لهم فيعطونا ولا يردوننا إن طلبنا منهم قوتا أو احتجنا لشيء عندهم

فقال الزوج اصبت يا امرأة

فقاما ببناء منزل كبير على مفترق طرق المسافرين

وجعلا في كل واجهة من المنزل باباً مشرفا على الطريق

وكانت سبع طرق ففتحوا سبعة ابواب

واخذوا يقومون باستقبال الغادي والرائح ويصنعون الطعام لهم ليلا ونهارا

وظلوا يشتغلون على هذه الحال..وتمر الايام والشهور

وموسى يتأمل حالهم يوما بعد يوم

انقضى العام ..وهم على حالهم منشغلين بصنع الطعام واكرام الضيف وإطعام الفقراء والمساكين

حتى انهم نسوا تلك المهلة التي حددها لهم ربهم

مر العام ودخل عليهم عام جديد ..وهم على ما هم عليه , ولم يفتقروا

فتعجب موسى وكلم ربه وقال يا رب , قد اشترطتَ عليهم عاما واحدا فقط ,والان هم في عام جديد ولم يفتقروا

فقال المولى الكريم عز وجل يا موسى

فتحت لهم بابا من ابواب رزقي ففتحوا سبعة ابواب يرزقون منها عبادي

ياموسى …..استحيتُ منهم

يا موسى أيكون عبدي اكرم مني

سبحانك يا اكرم من كل كريم ويا ارحم من كل رحيم

فعليكم أعزائي وإخواني الكرام بالصدقة

Wallahu a’lam bish shawab

BAGIKAN

7 KOMENTAR

  1. kisahnya bagus memotivasi sedekah tapi…

    Di kisah itu dikesankan ada hamba yg lebih mulia dan lebih pemurah dari Allah. Dan bahkan dalam kisah itu Allah sendiri yg berkata kepada Musa bahwa Allah merasa malu karena ada yg melebihi-Nya dalam hal sifat mulia dan pemurah.

    Sementara kita tahu sifat Allah adalah Maha. khawatir ini kisah yg tanpa sadar telah menyekutukan Allah.

    maksud dari bagian ini apa dan apa dalilnya kalau Allah benar berkata seperti itu tidak dijelaskan oleh penulis kisahnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here