Kisah Malaikat yang Sayapnya Dipatahkan

1786

Oleh: Drs. H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Sebuah kisah yang dinukil dari Kitab, “Mukasyafah Al-Qulub”, karya Al-Imam Abu Hamid bin Muhammad  Al-Ghazali.

Diriwayatkan, pada suatu hari, Malaikat Jibril ‘alaihissalam mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Ya Rasulullah, aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya. Di sekitarnya terdapat 70 ribu malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini, aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis tersedu-sedu”.

Malaikat Jibril melanjutkan, “Ketika dia melihatku, dia berkata, ‘Apakah engkau mau menolongku?’ Aku bertanya, Apa salahmu?”

Dia berkata, “Ketika aku sedang berada di atas singgasana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Kekasih Allah Ta’ala. Lalu aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga Allah menghukumku dengan ini (sayapnya patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat”.

Lalu Malaikat Jibril AS berkata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah Ta’ala mohon izin untuk memberinya pertolongan kepada malaikat tersebut”. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas Kekasih-Ku, Muhammad.”

Malaikat Jibril AS berkata lagi, “Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu, dan Allah Ta’ala mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya seperti semula.”

Sungguh, betapa mulianya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hingga malaikat saja yang tidak menghormatinya, mendapatkan hukuman dengan dipatahkan sayapnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد

Wallahu a’lam bish shawab.

Referensi

Kitab Mukasyafatul Qulub karya Al-Imam Abu Hamid Bin Muhammad At-thusi Al-Ghozali, Penerbit Dar Al-Fikr, 1995.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here