Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 4)

1095

Mulut Jantuk terkatup. Hatinya berdesir dengan melamatkan Takbir; ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar..’, terus, berulang-ulang. Jantuk tidak menyadari dirinya kini berada di dalam surga yang dijanjikan Tuhan.

Saat Jantuk memberanikan diri untuk membuka mata, di sekelilingnya terlihat pemandangan yang sangat indah. Terlebih lagi, puluhan bidadari memutari dirinya mengajak bersenda gurau.

***

“Mang, bangun. Sudah sampai Stasiun Bogor. Habis!”

Lamat-lamat terdengar suara seseorang. Mang Endut yang sejak tadi tertidur masih tetap terbuai dengan mimpinya. Namun kisah perjalanan Jantuk yang terpampang di televisi mimpinya masih terus berputar. Apalagi episode kali ini memperlihatkan puluhan bidadari yang tengah bermain-main dengan Jantuk di dalam surga. Oh, betapa cantiknya para bidadari itu. Oh, betapa bahagianya Jantuk. Oh…

“Mang, bangun euy. Sudah habis, nih!”

“Mang, Mang, kebluk pisan ini mah, nya?”

Seperti Jantuk, Mang Endut merasakan kedua tangannya ditarik-tarik. Sejenak, Mang Endut merasakan nikmatnya puluhan bidadari berebut tangannya. Dengan tertawa, puluhan bidadari itu saling tarik-menarik, memperebutkan dirinya.

“Mang! Ayo dong, Mang. Bangun!”

“Tau, nih. Kita cubitin rame-rame aja, yuk!”

Mang Endut terbangun, persis sebelum kedua orang itu berhasil menciumya.

“Oaah.. Eh, di mana saya? Siapa kalian? Jangan macam-macam, ya..” Mang Endut segera terbangun.

Betapa kaget dirinya, dia telah dikelilingi dua ‘wanita jejadian’ yang berpakaian menor tak karuan. Tanpa berpikir panjang lagi, Mang Endut segera meninggalkan tempat itu dengan perasaaan bercampur aduk.

“Ahkkk…apes ini mah,” keluhnya sambal ngeloyor pergi.

 

SELESAI


Karya: Dzunnun Bilba (Pecinta Literasi Sastra)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here