Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 4)

1096

Protes yang dilancarkan Jantuk, sesungguhnya jauh dari kesan marah apalagi dikuasai amarah. Jantuk menangis dengan wajah yang tertunduk. Jantuk malu, membiarkan mulutnya mengeluarkan kata-kata itu. Tapi, kata-kata itu musti terucap agar tanda tanya besar yang ada di otaknya mendapatkan jawaban kebenaran.

“Jantuk, sesungguhnya kamu adalah hamba pilihan-Ku. Tahukah kamu, jika Aku telah menetapkan seseorang sebagai hamba pilihan-Ku, maka Aku akan mengujinya. Jika ia bersabar maka Aku benar-benar memilihnya. Dan jika ia ridha maka niscaya Aku akan mengutamakannya. Ikhlaslah atas apa yang telah Aku takdirkan kepadamu, Jantuk.

Kesabaran yang kamu miliki atas apa yang terjadi dalam setiap detik kehidupanmu, itupun menjadi perhatian-Ku. Ketika orang-orang lebih senang mengejekmu, kamu malah rajin bersyukur atas pemberian-Ku. Lidahmu pun tak pernah kering memuji-Ku setiap orang-orang menertawakanmu. Kamu tidak mendendam atas perbuatan mereka, bahkan mendoakan mereka. Ketahuilah Jantuk, sabar adalah sifat utama. Sabar atas apa yang kamu benci, di dalamnya terdapat banyak keutamaan.

Jantuk, meski Kuciptakan kamu dalam keadaan rupa seperti itu, namun kamu memiliki hati yang bersih. Sesungguhnya Aku tidak pernah melihat seseorang dari rupa, pakaian, atau identitas tertentu. Tapi yang Aku perhatikan adalah hati mereka, apakah bersih dan selalu mengingatku ataukah tidak. Begitu pula orang-orang yang mengaku dirinya dekat dengan-Ku, belum tentu Aku pastikan dia masuk ke dalam surga-Ku. Banyak di antara mereka yang merasa pintar dan benar, tetapi sebenarnya mereka congkak, bahkan berbohong sehingga menciderai hati banyak orang.

Aku senang atas apa yang telah kamu perjuangkan untuk menemui-Ku. Selama 41 hari ini kamu tidak berputus asa, meski beban yang dipikul jiwa dan ragamu begitu berat. Kamu istiqamah atas niat untuk bersua dengan-Ku. Kini, bersiaplah menerima kenikmatan yang sebenarnya, yang tidak setiap orang mendapatkannya. Bersyukurlah, Jantuk. Protesmu telah mengantarkanmu ke haribaan-Ku.

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here