Kisah Iblis Menjawab Pertanyaan dari Nabi Tentang 2 Hal

1903

Jakarta, Muslim Obsession – Bagi kalangan kaum sufi sosok iblis diibaratkan sebagai makhluk yang paling taat dan menjujung tinggi prinsip tahuid. Karenanya, ia tidak mau sujud kepada siapa pun, termasuk Nabi Adam kecuali hanya kepada Allah. Namun, justru iblis dikenal menjadi makhluk yang sombong.

Seorang Sufi dari Damaskus, Abu Sulaiman ad-Darani (140-215 H) misalnya, dia pernah berkata bahwa “Andaikan Allah SWT tidak memerintahkan aku untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari iblis niscaya tidak akan pernah aku lakukan hal itu.”

Ketaatan iblis terhadap Allah pun masih terlihat ketika ia diperintahkan untuk menghadap Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana tertuang dalam kisahnya sebagai berikut.

Dikisahkan dari Wahb bin Munabbih bahwa ia menginformasikan bahwa Allah SWT memerintah Iblis untuk sowan menemui Nabi Muhammad Saw dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Nabi kepadanya.

Lalu Iblis pun bergegas menuruti perintah Allah untuk menemui Nabi. Konon Iblis menyerupakan diri sebagai orangtua yang di tangannya terdapat tongkat.

Nabi lantas bertanya kepada sosok tua yang membawa tongkat tersebut.

“Siapa kamu?”

Ia menjawab:

“Saya Iblis.”

Nabi kembali bertanya, “Ada urusan apa kamu datang menemuiku?”

“Allah memerintahku untuk datang kepadamu dan menjawab segala pertanyaan yang kamu ajukan,” jawab Iblis.

“Baiklah, kalau begitu pertanyaanku adalah berapa jumlah golongan dari umatku yang menjadi musuhmu?” tanya Nabi.

Iblis menjawab:

“Lima belas: pertama ialah engkau, lalu pemimpin yang adil, orang kaya yang rendah diri, pedagang yang jujur, orang alim yang khusyuk beribadah, mukmin yang pemberi nasihat, mukmin yang hatinya lembut, orang yang senantiasa bertaubat, orang yang menjaga dari barang yang haram, mukmin yang selalu menjaga kesucian, mukmin yang gemar bersedekah, mukmin yang peringainya baik kepada manusia, mukmin yang bermanfaat bagi umat, penhafal quran yang terus menjaga hafalannya, dan orang yang beribada malam saat orang lain tertidur pulas.”

Mendengar rincian jawaban yang disampaikan Iblis tersebut, kemudian Nabi mengajukan pertanyaan lanjutan.

“Lalu, siapa saja dari umatku yang menjadi temanmu?”

Iblis menjawab:

“Sepuluh, yakni pemimpin yang tidak adil, orang kaya yang sombong, pengusaha yang tidak jujur, peminum khamr, tukang adu domba, orang yang suka riya, pemakan riba, pemakan harta anak yatim, orang yang menolak membayar zakat, dan orang yang banyak berkhayal (tanpa beramal).” (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here