Kisah Cinta Khalifah Umar bin Abdul Aziz

5252
Ilustrasi: Era Dinasti Umayyah.

Muslim Obsession – Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah. Di usianya yang ke-40, Khalifah Umar memasuki masa puber kedua. Ia jatuh cinta kepada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi.

Seorang khalifah yang menguasai Jazirah Arabiyah yang wilayahnya membentang dari Mesir di Afrika hingga Konstantinofel di Barat dekat Turki melewati Iran di Persia Asia, ia tidak marah dan tidak memaksakan kehendak untuk menikah lagi. Khalifah Umar menghormati keputusan istrinya yang tidak mengizinkannya menikah lagi.

Alkisah, suatu saat diceritakan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz jatuh sakit karena kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Dalam keadaan kondisi Umar yang sakit dan lemah, Fatimah membuat kejutan dengan maksud untuk menghibur suaminya. Fatimah menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis yang sama-sama mencintai Umar.

Namun di luar dugaan, Umar menolak. “Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Saya benar-benar tidak mengubah diri jika saya kembali pada perasaan semacam itu!” katanya dengan nada serius.

Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, “Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi ke manakah cinta itu sekarang?” Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, “Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!”

Seorang khalifah yang menguasai 3 benua itu melepaskan cintanya dari gadis yang dicintai hanya karena ia ingin supaya cintanya kepada Allah Swt. lebih dari yang lain. Tekad dan perkataannya itu pun dibuktikan beliau dengan meninggalkan semua hartanya yang berlimpah dengan memberikannya kepada fakir-miskin. Bahkan diceritakan jika baju kekhalifahannya adalah baju yang penuh dengan tambalan.

Hal ini diketahui ketika suatu saat duta kerajaan Romawi yang dipimpin Kaisar Hercules IV ingin menghadap Khalifah Umar. Tak dinyana, utusan kerajaan Romawi itu mendapati khalifah dan istrinya sedang menggali parit karena selokan saluran air yang mampet.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz bukanlah sosok yang suka menebar pencitraan, meski akhirnya peristiwa itu pun diketahui masyarakat dunia. Kisah kesederhanaan dan kerendah-hatian Khalifah Umar masyhur bagi mereka yang ingin menggali hikmah kehidupan.

 

(Diterjemahkan oleh Ustadz Syamsuri Halim dari kitab “Dualatil Adabil Arabiyah” karya Dr. Salim Muannas terbitan Kairo Mesir, 1966)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here