Kisah Anak-anak Nurul Fikri yang Ikut Quran Camp di Anyer

3056
Penghafal Quran
Penghafal Quran (Photo: Ilustrasi)

Jakarta, Muslim Obsession – Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) menyisakan 240 lebih korban jiwa dan ribuan luka-luka.

Terlepas dari duka bencana yang menyelimuti tanah air tersebut, ada satu kisah terselip yang membawa hikmah dan pelajaran bagi kita semua.

Yakni kisah dari anak-anak Nurul Fikri yang mengikuti kegiatan Quran Camp tepat di hari tsunami menggulung ke luar bibir Pantai Anyer.

Pada sore itu, anak-anak sempat menyaksikan dari lantai 2 villa, bagaimana anak gunung krakatau mengeluarkan api dan laharnya.

Mereka sempat khawatir tapi kemudian melaksanakan aktifitas seperti biasa.

Siswa laki-laki maupun perempuan terus menyetorkan hafalannya diiringi degan suara dan getaran yang cukup terasa dari anak gunung krakatau.

“Sekitar pukul 21.30 setelah anak-anak selesai aktifitas tahfidz tiba-tiba kami mendengar suara gemuruh yang sangat besar dan diikuti anak-anak yang berhamburan berlari dari arah villa belakang karena mereka melihat ombak yang besar sudah sampai ke tembok pembatas resort,” kisah mereka.

Saat itu mereka semua mengaku cukup panik.

“Untuk itu, kami semua berkumpul di mushola resort untuk terus berdzikir dan tetap bertilawah sambil berkoordinasi,” lanjutnya.

Sampai kemudian pengelola resort menyampaikan mereka siap untuk membantu evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dengan menggunakan mobil-mobil yang ada. Termasuk mobil tamu yang berniat bermalam di villa.

“Saat itu kami baru tahu bahwa beberapa ratus meter sebelum umbul tanjung dan setelah umbul tanjung air meluap ke jalanan menghancurkan bangunan yang ada disitu dan ajaibnya air hanya menyentuh pagar batas belakang villa umbul tanjung dan tentunya ini atas kehendak Allah, Allah telah menyelamatkan kami,” sambungnya.

“Dan kami pun bisa melalui jalur evakuasi sampai perumahan menduduk dengan aman. Padahal beberepa meter dari jalur evakuasi jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan, dan qadarullah, alhamdulillah jalur evakuasi itu ternyata berakhir di Nurul Fikri . Walaupun harus melalui jalan terjal, licin karena hujan dan hutan.”

“Masya Allah, Allah menjaga kami mungkin karena saat itu kami menjaga kalam-Nya. Ini baru di dunia, di akhirat kelak semoga Allah juga akan menjaga siapa saja yang menjaga interaksinya dengan Al-Quran dari api neraka.”

Aamiin yaa Rabb..

Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here