Kisah 8 Dirham yang Menyentuh Hati, dan Bukti Dermawannya Rasulullah

2269

Jakarta, Muslim Obsession – Ada suatu kisah yang sangat menyentuh hati dari Rasulullah Saw. Nabi yang sangat mulia ini. Hatinya begitu lembut dan mulia. Kisah ini juga menunjukan bahwa beliau begitu dermawan. Sama sekali tidak mementingkan dirinya, tapi umatnya.

Banyak kisah-kisah yang menceritakan tentang kelembutan dan kedermawanan Rasulullah. Salah satunya adalah kisah uang 8 dirham. Kisah ini mengambarkan bahwa Nabi rela memberikan semua yang ia punya demi orang lain yang membutuhkan.

Ceritanya, pagi itu Rasulullah Saw nampak sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat, baju yang tinggal satu-satunya itu ternyata sudah usang, bolong-bolong. Dengan rizki uang delapan dirham, beliau segera menuju pasar untuk membeli baju.

Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang wanita yang sedang menangis. Ternyata ia kehilangan uangnya. Dengan kemurahan hati, beliau memberikan 2 dirham untuknya. Tidak hanya itu, beliau juga berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.

Setelah itu, Rasulullah Saw lalu melangkah ke pasar. Beliau langsung mencari barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga 4 dirham lalu bergegas pulang. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang.

Dengan iba, orang itu memohon sepotong baju yang baru dibelinya. Karena tidak tahan melihatnya, beliau langsung memberikan baju itu. Maka kembalilah beliau ke pasar untuk membeli baju lagi dengan uang tersisa 2 dirham, tentu saja kualitasnya lebih kasar dan jelek dari sebelumnya.

Ketika hendak pulang lagi, Rasulullah Saw kembali bertemu dengan wanita yang menangis tadi. Wanita itu nampak bingung dan gelisah. Ia takut pulang karena khawatir dimarahi majikannya akibat sudah terlambat. Dengan kemuliaan hati beliau, Rasul langsung menyatakan kesanggupan untuk mengantarkannya.

”Assalamu’alaikum warahmatullah,” sapa Rasulullah Saw ketika sampai rumah majikan wanita itu. Mereka yang di dalam semuanya terdiam, padahal mendengarnya. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah Saw memberi salam lagi dengan keras. Tetap tak terdengar jawaban. Rasul pun mengulang untuk yang ketiga kalinya dengan suara lantang, barulah mereka menjawab dengan serentak.

Rupanya hati mereka diliputi kebahagiaan dengan kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah Saw sebagai berkah dan ingin terus mendengarnya. Rasulullah Saw lalu berkata,”Pembantumu ini terlambat dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya.”

Mendengar ucapan itu, mereka kagum akan akan budi pekerti beliau. Mereka akhirnya menjawab, “Kami telah memaafkannya, dan bahkan membebaskannya.”

Budak itu bahagia tak terkira, tak terhingga rasa terima kasihnya kepada Rasul. Lalu ia bersyukur atas karunia Allah SWT atas kebebasannya. Rasulullah SAW pulang dengan hati gembira karena satu perbudakan telah terbebaskan dengan mengharap ridha Allah SWT. .

Itu lah delapan dirham yang sangat berkah karena bisa mengganti uang yang hilang, memerdekakan budak, dan membuat sang majikan memeluk Islam. Demikian lah cara Rasulullah membantu seseorang, tidak setengah-setengah.

Di samping itu, Rasulullah juga mengorbankan kepentingannya demi kepentingan orang lain. Beliau memberikan uang delapan dirhamnya –yang semula untuk membeli kebutuhannya- kepada seorang budak perempuan yang kehilangan uang. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here