Kirim Surat ke Presiden, Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Peta Wisata

627

Lebak, Muslim Obsession – Lembaga Adat Baduy, di Lebak, Banten, kini sepakat menolak wilayahnya dijadikan sebagai tempat wisata yang boleh dikunjungi semua orang. Mereka sudah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo agar wilayahnya dihapus dari peta wisata nasional.

Surat dikirim melalui perwakilan yang ditunjuk oleh Lembaga Adat. Salah satu di antaranya adalah Heru Nugroho. Ia disebut memiliki hubungan yang dekat dengan masyarakat Baduy, sehingga dipercaya untuk menjadi penghubung antara Lembaga Adat Baduy dengan Pemerintah.

Surat juga ditunjukkan untuk Presiden, Gubernur Banten, Bupati Lebak dan sejumlah kementerian terkait. Ia menyebut orang Baduy sebenarnya dah lama ingin menutup wilayahnya sebagai objek wisata nasional. Terlebih adanya virus corona ini.

“Pada tanggal 16, Jaro Alim memberi amanah ke saya, barangkali bisa membatu mencarikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang ada. Saat itu kami sepakat, sebaiknya Baduy dihapus dari peta wisata nasional,” kata Heru saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (7/7/2020).

Heru mengatakan, latar belakang dibuatnya surat tersebut lantaran munculnya permasalahan yang dirasakan oleh warga Baduy Dalam, setelah wilayahnya diserbu oleh wisatawan.

Misalnya masalah sampah dan foto-foto wilayah Baduy Dalam yang tersebar di internet. Padahal, kawasan adat Baduy Dalam merupakan wilayah yang sakral. Pendatang tidak diizinkan mengambil foto, hingga dipublikasikan di internet.

“Membanjirnya wisatawan yang tujuannya enggak jelas, cuma nontonin orang Baduy, sebenernya membuat mereka risih. Belum lagi masalah sampah dan lain-lain,” kata Heru.

Surat dari suku adat Baduy disahkan pada 6 Juli 2020 lalu di kediaman salah satu Jaro Lembaga Adat Baduy.

Ada tiga Jaro yang membubuhkan cap jempol, yakni Jaro Saidi sebagai Tangunggan Jaro 12, Jaro Aja sebagai Jaro Dangka Cipati dan Jaro Madali sebagai sebagai Pusat Jaro 7.

Sementara pihak yang diberi mandat untuk mengirimkan surat ke Presiden Jokowi antara lain, Heru Nugroho, Henri Nurcahyo, Anton Nugroho dan Fajar Yugaswara. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here