Kiai Said Aqil: Wahabi dan Salafi Pintu Masuk Terorisme

501
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Said Aqil Siroj turut berbicara mengenai aksi terorisme yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar belum lama ini. Ia mengatakan, terorisme ini persoalan serius yang harus cepat ditangani.

Menurut Said, jika memang ingin memberantas teroris, harus dilakukan sejak dari sumber atau bibit munculnya terorisme. Berkaca pada aksi teroris yang terjadi di Makassar kemarin, adalah berasal dari kelompok Jamaah Ansharud Daulah atau JAD.

Dimana mereka memiliki pemahaman siapapun yang tidak sependapat dengan mereka halal darahnya untuk dibunuh.

“Kalau JAD ini kita ini semua halal darahnya ini. Kalau tidak sependapat dengan mereka termasuk katanya yang menusuk Pak Wiranto, dan yang ngebom masjid solat jumat di Polresta Cirebon, beberapa tahun yang lalu itu jaringan Ansharuddaulah, Kelanjutan dari jamaah takfir wal hijroh mirip atau pas seperti ISIS yang mereka lakukan,” kata Said dalam Webinar ISNU & BNPT dengan tema ‘Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial’ Selasa (30/3/2021).

Maka dari itu, Kiai Said menekankan, apabila ingin memberantas teroris mesti dihabisi dari sejak benihnya. Pintu masuk teroris harus diberantas juga, dan Kiai Said menyebut salah satu pintu masuk terorisme adalah melalui ajaran Wahabi.

“Apa (pintu masuk terorisme)? Wahabi. Ajaran wahabi itu pintu masuk terorisme. Wahabi bukan terorisme bukan, tetapi pintu masuk. Kalau sudah wahabi, ini musyrik, ini musyrik, ini bid’ah, ini ga boleh, ini sesat ini dolalah, ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu step lagi sudah kalau darahnya boleh dibunuh. Jadi pintu masuk terorisme adalah wahabi dan salafi,” ujar Said.

Menurut Said, Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrem. Mereka memiliki pemahaman setiap yang tidak ada pada zaman Nabi Muhammad merupakan bid’ah dan sesat.

“Wahabi dan salafi itu ajarannya ekstrim, tekstual, harfiyah, lafziyah, teoriti teoritisasi dalam rangka memberikan islam maunya, ngakunya dalam rangka melakukan islam, seperti pada zaman rasulullah semua yang tidak ada pada zaman rasulullah dianggap bidah, dianggap sesat,” ujarnya.

Ajaran seperti ini, kata Said merupakan pintu masuk teroris. “Setiap apa yang kita lakukan jika tidak ada di zaman rasulullah berarti bidah, kalo bidah berarti sesat kalau sesat berarti neraka. Ini ajaran seperti ini pintu masuk untuk menjadi teroris,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here