Kiai Pesantren Krapyak Singgung Tantangan Pembelajaran Al-Quran di Multaqa Ulama

217
Pengasuh Pesantren Al-Munawir KH. Hilmy Muhammad. (Foto: kemenag)

Krapyak, Muslim Obsession – Pengasuh Pesantren Al-Munawir KH. Hilmy Muhammad mengungkap bahwa di antara tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan baik dan memahaminya dengan baik pula.

Hal itu disampaikan Kiai Hilmy saat memberikan sambutan pada seremonial pembukaan Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Selasa (15/11/2022).

“Al-Quran adalah panduan umat Islam, maka bagaimana memasyarakatkan Al-Quran merupakan tugas kita bersama,” ujarnya di Pesantren Al-Munawwir yang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan tersebut. Pesantren Al-Munawwir sendiri dikenal sebagai pesantren yang telah melahirkan ratusan ribu penghafal Al-Quran.

Terkait hal tersebut, Kiai Hilmy, mengusulkan agar Multaqa merekomendasikan penambahan kurikulum pendidikan agama di jenjang MI, MTs, MA, atau SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Menurutnya kurikulum agama di lembaga pendidikan saat ini masih kurang.

“Kita berharap kurikulum agama di lembaga pendidikan ditambah agar anak didik kita bisa membaca Al-Quran dan memahaminya minimal sedikit-sedikit,” ucapnya.

Selain penambahan kurikulum, anggota DPD RI itu juga mengusulkan agar Multaqa membahas kurikulum pembelajaran Al-Quran.

“Kita melihat kualitas pondok pesantren yang katanya mengajarkan Al-Quran, tetapi dalam praktiknya bacaan belum bagus, santri sudah disuruh menghafal Al-Quran,” tegasnya.

Gelaran Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara 2022 dihadiri sejumlah ulama dan pakar Al-Quran dari berbagai daerah di nusantara.

Pengasuh Pesantren Al-Munawwir, KH. R Abdul Hamid Abdul Qadir, yang juga memberikan sambutan berpesan bahwa terselenggaranya Multaqa ini tidak bisa dilepaskan dari beberapa unsur.

Pertama, pesan dalam Surat Al-Hijr ayat 9 yang menyatakan bahwa yang menjaga Al-Quran adalah Allah. “Melalui Surat Al-Hijr ayat 9 Allah menegaskan bahwa yang menurukan dan menjaga Al-Quran adalah Allah,” terang Kiai Hamid.

Akan tetapi, lanjut Kiai Hamid, dalam menjaga Al-Quran Allah juga melibatkan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad, dan ulama-ulama dari generasi ke generasi.

“Kita yang diberi kesadaran untuk mempelajari, mengkaji, menghafal, dan mengamalkan Al-Quran disemangati ayat ini,” tegasnya.

Kedua, pesan dalam Surat Al-Qamar ayat 32 yang menjelaskan bahwa Allah akan memudahkan para penghafal Al-Quran. “Artinya dari ayat tersebut, Allah sudah menjamin barang siapa mau mempelajari Al-Quran maka akan dimudahkan,” tambahnya.

Ketiga, Al-Quran merupakan sesuatu yang haq. “Allah telah menurunkan Al-Quran dengan sebenar-benarnya dan Al-Quran itu telah turun dengan membawa kebenaran,” terang Kiai Hamid menyitir Surat Al-Isra ayat 109.

Mengutip Imam Syatibi, cucu Kiai Munawwir itu menegaskan bahwa Al-Quran memiliki syafaat yang sangat besar.

“Kalau kita benar-benar istiqamah, konsisten, teguh memegang Al-Quran maka akan dicukupi Allah, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here