Khutbah Jumat: Sucikan Hati, Sambut Bulan Suci

469
Marhaban Yaa Ramadhan

Oleh: Ahmad Tavip Budiman, S.Ag, M.Si (Ketua Komisi Dakwah & Pemberdayaan Masyarakat MUI Kota Bogor 2022-2027)

Khutbah Pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللَّهُـمَّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

وقال تعالى أيضا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. (البقرة: 183)

عن أبي هريرة قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَاب، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَاب، وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan shalat Jumat berjamaah di pekan ketiga bulan Sya’ban 1444 H.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjugan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan risalah Islamiyyah, agama yang sempurna, kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita. Amin….

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Berkali-kali dalam kesempatan khutbah seperti ini kita membicarakan mengenai takwa. Memang kewajiban seorang khatib untuk menyampaikan pesan takwa. Dalam kesempatan ini saya ingin membicarakan satu segi lagi mengenai takwa. Satu hal yang sangat penting kita ketahui adalah bahwa takwa merupakan asas hidup. Dalam Al-Quran perkataan asas hanya dikatakan dengan takwa.

Di antara sekian banyak pengertian mengenai takwa yang sering kita dengar ialah bahwa kita harus menyadari bahwa dalam hidup ini adalah selalu hadir. Allah selalu beserta kita. Oleh karena itu, dalam aqidah agama kita dikatakan bahwa Tuhan tidak mengenal tempat dan waktu. Tidak terbatas oleh tempat dan waktu.

Mungkin bagi kita orang modern, akan lebih mudah memahami hal ini karena banyak teori-teori mengenai ruang dan waktu. Secara teoritis orang bisa lepas dari ruang dan waktu sehingga tidak ada lagi masalah-masa lalu atau masa depan. Tidak ada lagi di sini dan di sana, tetapi semuanya menjadi satu dalam satu titik yang mutlak.

Karena itu juga dalam Al-Quran digambarkan, bagaimana Allah selalu dikatakan bersama kita, di manapun kita berada. Bahkan lebih dari itu. Lebih dekat daripada urat leher.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)

Dalam ayat lain disebutkan,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal: 24)

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia,

RAMADHAN datang sebentar lagi, kita harus membenahi diri untuk menyambut bulan suci. Perbanyaklah doa kepada Dzat yang menggenggam umur setiap makhluk, agar kita dapat menikmati indahnya bulan puasa. Sucikan hati, bersihkan jiwa. Bekali diri dengan ilmu dan pengetahuan. Bersihkan iman dari kesyirikan, perbanyak istigfar dan ampunan. Bagaimana kita bisa menikmati bulan suci, kalau hati masih kotor.

Rasulullah SAW bersabda,

أَلاَ وإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهيَ اْلقَلْبُ. (رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

“Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh jasad. Tapi bila segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hari,” (HR. Bukhari, no.50 dan Muslim, no.2996).

Ibnu Mubarak berkata, “Aku pernah bertanya kepada Wahib bin al-Ward, `apakah orang – orang yang suka bermaksiat kepada Allah SWT bisa merasakan lezatnya ibadah?` Dia menjawab, `Tidak, mereka tidak bisa merasakan lezatnya ibadah yang sebenarnya. Begitu juga orang yang punya pikiran dan keinginan untuk bermaksiat kepada Allah SWT.” (Kitab Mukasyafatul Qulub : 243).

Hati adalah bagian tubuh yang sangat vital, perhatian kita terhadap kebaikan kondisi hati harus lebih besar melebihi perhatian kita terhadap kesehatan badan itu sendiri. Karena hati yang sakit dampaknya jauh lebih besar daripada dampak badan yang sakit. Badan yang sakit dirasakan oleh si empunya.

Tapi hati yang sakit, dirasakan si empunya dan berimbas ke orang lain. Badan yang sakit, perihnya tadak hanya di dunia, berlanjut ke akhirat. Badan yang sakit, ada masanya dan pasti akan berakhir. Tapi hati yang sakit, akan berkepanjangan dan berkesinambungan sampai ke akhirat yang kekal abadi.

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Kenyataannya, selama ini kita banyak memperhatikan badan dan jasad. Apa bila badan kita kurang sehat atau sakit, maka kita segera mencari obat yang kita yakini mujarab dan mengkonsumsinya, agar sehat segera reda. Atau mendatangi dokter yang ahli untuk berobat atau minta resep yang paten agar kesehatan segera pulih kembali.

Sedangkan bila yang sakit itu hati, kita diam seakan tak perduli. Tak ada upaya segera untuk mencari penawarnya. Tak ada kegundahan dan usaha untuk mencari obatnya. Padahal imbas keburukan hati yang sakit lebih dahsyat daripada imbas sakitnya badan.

Oleh karena itu, ada ungkapan dari para ulama pendahulu kita, “Sungguh mengherankan sikap banyak manusia di dunia ini, mereka banyak menangisi orang yang jasadnya mati, tetapi mereka tidak pernah menangisi orang–orang yang hatinya telah mati, padahal matinya hati itu lebih dahsyat daripada matinya jasad.” (Kitab Tazkiyatun Nufus : 33).

Allah SWT mengingatkan kita dengan firman-Nya:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (الأعراف: 179)

“Dan sesunggihnya Kami jadikan kebanyakan dari Jin dan Manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dperigunakan untuk melihat (tanda-tanda Kekuasaan Allah). Dan mereka mempunyai telinga, tetapi tidak dipergunakannya untuk menndengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. al-A`raaf : 179).

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Mari di bulan Sya`ban ini kita berdoa kepada Allah SWT, supaya Dia memberkahi kita semua. Dan kita juga sangat berharap kepada-Nya agar memanjangkan umur kita sehingga kita bias berjumpa dengan bulan Ramadhan yang akan datang.

Mari kita sambut datangnya bulan suci dengan mensucikan hati. Supaya kita mampu memenuhi panggilan para Malaikat yang menyeru saat Ramadhan akan tiba, “Wahai para pemburu kebaikan, sambutlah … Dan wahai para pelaku kemaksiatan, berhentilah…,!”

عن أبي هريرة قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَاب، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَاب، وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu `anhu- ia berkata: Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda: “Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syetan-syetan dan pembesar Jin dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup sehingga tidak ada satupun pintu Neraka yang terbuka. Dan pintu-pintu Surga dibuka sehingga tidak satupun pintu Surga yang ditutup. Kemudian ada seorang penyeru yang memanggil-manggil: “Wahai pencari kebaikan, sambutlah!!!! Wahai pencari kejelakan kurangilah!!! Dan Allah membebaskan orang-orang dari api Neraka pada setiap Malam (Ramadhan)”. (Riwayat At-Tirmidzi no. 682, Ibnu Majah no. 1642)

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Semoga Allah azza wa jalla memberkahi kita di bulan sya’ban ini dan memberikan kesempatan kepada kita untuk menunaikan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Amin…

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan. Amin…

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَي وَيَنْهَي عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ الله أَكْبَرُ

أَقِمِ الصَّلاَةَ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here