KH Miftachul Akhyar, Sosok Sederhana yang Sangat Menghormati Tamu

804

Muslim ObsessionKH Miftachul Akhyar resmi ditetapkan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026.

Ketetapan ini berdasarkan hasil musyawarah sembilan Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang disampaikan dalam sidang pleno IV Muktamar ke-34 NU di Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) dini hari.

Profil Singkat

Kiai Miftah merupakan mantan Pejabat Rais Aam PBNU sejak akhir tahun 2018 menggantikan KH Ma’ruf Amin.

Ia terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Penetapan tersebut dihasilkan secara mufakat oleh tim formatur Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 MUI yang beranggotakan 17 orang pada 27 November 2021.

Alumni sekaligus pengasuh pesantren
Dalam catatan media ini, Kiai Miftah adalah putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya yakni KH Abdul Ghoni. Lahir tahun 1953 dan merupakan anak kesembilan dari 13 bersaudara.

Dilansir jatim.nu.or.id., Kiai Miftah pernah nyantri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang dan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan di Jawa Timur.

Kemudian nyantri di Pondok Pesantren Al-Islah Soditan, Lasem yang saat itu diasuh almargfurlah KH Masduqie Allasimy.

Karena memiliki penguasaan materi agama dan sifatnya yang tawadlu akhirnya dijadikan sebagai menantu oleh kiai yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan tersebut.

Berikutnya mengikuti Majelis Ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

Setelah melakukan aneka pengembaraan tersebut, Kiai Miftah mendirikan Pondok Miftahussunnah di Kedung Tarukan mulai dari nol.

Awalnya hanya berniat mendiami rumah sang kakek, tetapi setelah melihat fenomena pentingnya ‘nilai religius’ di tengah masyarakat setempat, maka mulailah membuka pengajian.

Karena kala itu kampung Kedung Tarukan terkenal sebagai kawasan yang tidak ramah pada dakwah para ulama. Namun berkat akhlak dan ketinggian ilmu yang dimiliki Kiai Miftah akhirnya berhasil mengubah kesan negatif kampung dimaksud.

Sosok sederhana

Salah satu yang melekat dari sosok Kiai Miftah yakni kesederhanaan, terutama kala memberikan penghormatan terhadap tamu. Kiai Miftah tidak segan-segan menuangkan wedang dan menyajikan cemilan kepada tamunya.

Akhlak Kiai Miftah yang demikian diyakini merupakan turunan dari ayahandanya, KH Abdul Ghoni.

Kiprah di NU

Kiai Miftah pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya (2000-2005). Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007 hingga 2013, dan 2013 sampai 2018.

Diamanahi sebagai Wakil Rais Aam PBNU 2015 sampai 2020. Selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here