Keutamaan dan Bacaan Sujud Tilawah

705
Sujud (Foto: Freepik)

Muslim Obsession – Pernah mendengar istilah Sujud Tilawah? Ya, Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan setelah seseorang membaca atau mendengar ayat-ayat sajadah yang terdapat dalam Al-Quran.

Para ulama bersepakat, Sujud Tilawah merupakan amalan yang disyari’atkan. Jumhur (mayoritas) ulama yaitu Imam Malik, Imam Asy-Syafi’i, Al Auza’i, Al Laitsi, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Daud dan Ibnu Hazm, juga pendapat sahabat Umar bin Al Khattab, Salman, Ibnu ‘Abbas, ‘Imron bin Hushain, berpendapat bahwa Sujud Tilawah itu sunnah.

Dalil yang menunjukkan adanya Sujud Tilawah antara lain adalah hadits Ibnu ‘Umar:

كَانَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقْرَأُ سُورَةً فِيهَا سَجْدَةٌ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ مَعَهُ حَتَّى مَا يَجِدُ بَعْضُنَا مَوْضِعًا لِمَكَانِ جَبْهَتِهِ

“Nabi ﷺ pernah membaca Al-Quran yang di dalamnya terdapat Ayat Sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Sujud Tilawah

Ada sejumlah dalil yang menerangkan keutamaan Sujud Tilawah. Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ

“Jika anak Adam membaca Ayat Sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka,” (HR. Muslim no. 81).

Selain itu, terdapat riwayat ketika Robi’ah bin Ka’ab Al-Aslamiy kepada Nabi ﷺ mengenai amalan yang bisa membuatnya dekat dengan beliau di surga. Beliau ﷺ bersabda,

فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

“Bantulah aku (untuk mewujudkan cita-citamu) dengan memperbanyak sujud (shalat),” (HR. Bukhari dan Muslim)

Letak Ayat Sajadah

Menukil Rumaysho, ada 15 tempat Ayat Sajadah di dalam Al-Quran. 10 tempat di antaranya disepakati dan 4 lainnya dipersilisihkan, namun terdapat hadits shahih yang menjelaskan hal ini. Satu tempat adalah berdasarkan hadits, namun tidak sampai pada Nabi ﷺ, akan tetapi sebagian melakukan sujud tatkala bertemu dengan ayat tersebut. (Lihat pembahasan ini di Shahih Fiqih Sunnah, 1/454-458)

10 Ayat Sajadah yang disepakati adalah: QS. Al A’rof ayat 206, QS. Ar Ro’du ayat 15, QS. An Nahl ayat 49-50, QS. Al Isro’ ayat 107-109, QS. Maryam ayat 58, QS. Al Hajj ayat 18, QS. Al Furqon ayat 60, QS. An Naml ayat 25-26, QS. As Sajdah ayat 15, QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), dan QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah).

Sementara 4 ayat yang termasuk Ayat Sajadah namun diperselisihkan, akan tetapi ada dalil shahih yang menjelaskannya, adalah: QS. Shaad ayat 24, QS. An Najm ayat 62 (ayat terakhir), QS. Al Insyiqaq ayat 20-21, dan QS. Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir).

Satu ayat yang masih diperselisihkan dan tidak ada hadits marfu’ (hadits yang sampai pada Nabi) yang menjelaskannya, yaitu surat Al Hajj ayat 77. Banyak sahabat yang menganggap ayat ini sebagai Ayat Sajadah semacam Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Abud Darda, dan ‘Ammar bin Yasar.

Bacaan Sujud Tilawah

Bacaan ketika Sujud Tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Ada beberapa bacaan saat Sujud Tilawah, di antaranya:

1. Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi ﷺ dan ketika sujud beliau membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى

“Subhaana robbiyal a’laa” [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi] (HR. Muslim no. 772).

2. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi ﷺ biasa membaca doa ketika ruku’ dan sujud:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku] (HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484).

3. Dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi ﷺ ketika sujud membaca:

اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” [Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Muslim no. 771)

4. Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ biasa membaca dalam Sujud Tilawah di malam hari beberapa kali bacaan:

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” [Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa-i).

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here