Ketum Parmusi Dicecar Dosen UIN Jakarta!

1500

Selanjutnya, Arief bertanya soal minimnya informasi terkait profil Parmusi dalam tesis yang disusun Usamah. Padahal menurutnya, profil Parmusi sangat substansial agar masyarakat mengetahui Parmusi dan perkembangannya.

“Apalagi Parmusi mengalami perubahan identitas. Saya dulu tahunya Parmusi adalah sebuah partai politik, bukan ormas Islam,” kata Arief.

Terkait hal ini, Usama berjanji akan memberikan tambahan informasi agar profil Parmusi yang disampaikan lebih paripurna. Utamanya terkait perubahan identitas, dimana Parmusi saat ini mengusung dakwah oriented, berubah dari Parmusi sebelumnya yang mengusung political oriented.

Pemilihan sample yang digunakan Usamah, juga menjadi bahan pertanyaan. Arief kembali menanyakan soal ini, karena menurutnya, sample yang diambil harus berdasarkan alasan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Dari mana sample ini? Kriterianya masih harus dipertajam lagi. Karena jika pengambilan sample salah, maka runtuhlah seluruh hasil penelitian ini,” tegas Areif.

Terkait hal ini, Usamah pun berjanji akan memperbaikinya. Ia hanya menyampaikan bahwa dimana 20 orang yang dipilihnya sebagai sample merupakan kebutuhan penelitian. Sample yang diambil adalah 6 dai Parmusi, 9 jamaah, 1 pendeta, 2 tokoh nonmuslim, dan 2 masyarakat nonmuslim.

Terakhir, Arief mengapresiasi hasil penelitian Usamah yang diakuinya sebagai sebuah penelitian yang bisa dijadikan buku. Penelitian yang dilakukan Usamah disebutnya sangat menarik dan bisa menjadi guideline aktivis atau lembaga dakwah lainnya.

Saran untuk Usamah juga datang dari dosen penguji Tantan Hermansah. Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyarankan agar perlunya Parmusi bekerja sama dengan ormas-ormas Islam lainnya, termasuk juga lembaga pendidikan.

“Pergerakan Parmusi juga pastinya membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain, seperti MUI, NU, Muhammadiyah, Persis, Hidayatullah, dan juga perguruan-perguruan tinggi seperti UIN Jakarta ini. Saran saya, Parmusi membuka kerja sama agar dapat saling melengkapi kegiatan dakwah masing-masing ormas,” kata Tantan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here