Ketum Parmusi Ajak Umat Islam Lawan Kesewenangan AS Atas Palestina

928
Usamah Hisyam
Ketua Umum PP Parmusi, H. Usamah Hisyam.

Jakarta, Muslim Obsession – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) mengutuk keras pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Parmusi pun menuntut Trump menarik kembali ucapannya tersebut.

Dalam rilisnya yang diterima Muslim Obsession, Jumat (8/12/2017), Parmusi menyebut statement Trump sebagai sikap dan kebijakan AS yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

“Parmusi mengutuk keras pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ini sikap dan kebijakan yang melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), padahal AS menjadi anggota tetapnya,” tulis Ketua Umum Parmusi, H. Usamah Hisyam, dalam pernyataan sikapnya.

Sikap AS itu juga disebut Usamah mencederai upaya perdamaian yang selama ini dilakukan. Lebih dari itu, AS juga dinilai telah melakukan kebijakan politik yang mencederai hati umat Islam dunia karena mendukung penindasan dan penjajahan yang dilakukan Israel.

“Amerika secara langsung telah menyulut kembali konflik Timur Tengah sehingga membahayakan upaya perdamaian di kawasan ini,” tegasnya.

Kepada pemerintah Indonesia, Ketum Parmusi meminta untuk bersikap tegas menyikapi hal ini dengan memutuskan hubungan diplomatik dan mengusir Duta Besar AS.

Parmusi juga menyerukan agar umat Islam Indonesia menyampaikan tuntutan di kedubes AS di Jakarta serta Konsulat AS di Surabaya dan Medan, sampai AS benar-benar menarik kembali sikap dan kebijakannya tersebut. Dan untuk melawan kesewenangan AS, Usamah mengimbau umat Islam untuk tidak membeli produk-produk dari AS.

“Kepada seluruh kader Parmusi dan umat Islam Indonesia untuk istiqamah melakukan perlawanan terhadap segala bentuk kesewenangan oleh pemerintah AS, sembari terus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menolong umat Islam di seluruh dunia,” tandas Usamah.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dinilai membahayakan upaya perdamaian Timur Tengah dan mengganggu dunia Arab dan sekutu Barat. Pengakuan Trump dilakukan di Washington DC pada Rabu (6/12/2017) pukul 13.00 atau Kamis pukul 01.00 WIB.

Lebih jauh Trump menyatakan pemerintahannya akan memulai proses pemindahan kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Pernyataan Trump ini kontan memicu penolakan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah Indonesia. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here