Kesalahan Istri Memahami Peran Suami di Rumah Tangga

593
Ustadz Farid Ahmad Okbah.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Bidang Agama PP Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Ustadz Farid Ahmad Okbah mengatakan, selama ini ada kesalahan umum yang dilakukan seorang istri.

Yakni kesalahan karena menganggap suami adalah sandaran hidup dalam urusan ekonomi dan urusan duniawi lainnya.

“Ini kesalahan persepsi yang umum terjadi pada setiap istri. Suami selalu dianggap sebagai sandaran untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, ekonomi, dan hal lainnya dalam urusan duniawi. Ini keliru,” tegas Ustadz Farid dalam Pengajian Ekonomi yang digelar Parmusi Business Center (PBC) secara daring, Sabtu (30/10/2021).

BACA JUGA: Ustadz Farid Okbah: Jadilah Pengusaha Jujur Agar Selamat Dunia-Akhirat

Ustadz Farid menjelaskan, peran terpenting suami di rumah tangga sesungguhnya bukanlah dalam urusan duniawi. Sebaliknya, peran terpenting suami adalah sebagai penghalang api neraka bagi keluarganya.

Peran terpenting ini, sambungnya, dijelaskan Allah Ta’ala dalam QS. At-Tahrim ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Ustadz Farid lalu bercerita tentang seorang istri yang ingin menuntut cerai suaminya yang malas dan menganggur, bahkan tidak mau melakukan pekerjaan. Keputusan cerai diambilnya karena ia sudah tidak tahan dengan sikap suaminya tersebut.

BACA JUGA: Ustadz Farid Okbah Sebut SKB Tiga Menteri tentang Seragam Sekolah Langgar UUD 1945

“Ia lalu meminta nasihat seorang kiai. Lalu apa kata Pak Kiai? Jangan kamu ceraikan dulu, sebelum melakukan hal ini dalam seminggu. Yakni, mengatakan kepada suami untuk meminta ridha dari dia dan meminta suaminya berdoa agar dirinya menjadi istri yang shalihah dan keluarganya bisa selamat dari api neraka,” kata Ustadz Farid.

Singkat cerita, nasihat itu pun dilakukan si istri. Setiap malam, ia menghadap suami dan meminta ridha dan doanya.

“Si suami mulai bingung karena sikap istrinya tersebut. Hari pertama, si suami merasa aneh dengan sikap istrinya itu. Hari kedua, si suami mulai berubah, ia lakukan pekerjan rumah bahkan mau mengantar istrinya. Hari ketiga, mulai bergerak untuk mendapatkan pekerjaan. Dan pada akhirnya di hari keenam, si suami mendapatkan pekerjaan. Walhasil, perceraian itupun tidak terjadi,” pungkas Ustadz Farid. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here