Muslim Obsession – Dua miliarder Muslim dari Blackburn telah memulihkan jaringan supermarket raksasa Asda menjadi kepemilikan Inggris setelah kesepakatan pengambilalihan senilai £ 6,8 miliar pada Jumat, 2 Oktober 2020.
“Kami sangat bangga berinvestasi di Asda, sebuah bisnis ikonik Inggris yang kami kagumi selama bertahun-tahun,” kata Mohsin dan Zuber Issa dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Lancashire Telegraph, Senin (5/10/2020).
“Filosofi Asda yang berpusat pada pelanggan, fokus pada keunggulan operasional dan komitmen kepada masyarakat di mana Asda beroperasi adalah nilai-nilai yang sama yang telah kami bangun di EG Group,” ujar dia.
Perjalanan Sukses
Hampir dua dekade setelah membentuk EG pada tahun 2001, EG Group sekarang memiliki hampir 6.000 situs di 10 negara, dari Inggris hingga AS dan Australia, menjalankan gerai untuk Greggs, Starbucks, dan KFC, dan mempekerjakan 44.000 orang.
“Kami mengembangkan (EG) dari nol,” kata Zuber.
“Kami sudah menggunakan pompa, kami telah mengisi rak, membersihkan toilet. Anda melakukan segalanya.
“Dan begitu Anda melakukan pekerjaan fondasi, tidak ada bedanya ke mana pun Anda pergi di dunia. Itu adalah pom bensin; Anda menjual bahan bakar, Anda menjual kopi, Anda menjual kenyamanan. ”
Mohsin mengatakan perusahaan menghasilkan lebih banyak uang dengan menjual secangkir kopi daripada yang akan kami lakukan dengan pengisian tangki rata-rata. Upaya saudara-saudara di Blackburn dan Inggris tidak terbatas pada bisnis.
Mereka juga mendirikan ISSA Foundation yang mendanai proyek-proyek yang mempromosikan kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan kemiskinan di Inggris dan luar negeri. Itu juga yang membeli pemindai MRI untuk Rumah Sakit Blackburn Royal.
Islam adalah agama terbesar kedua di Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara. Hasil dari Sensus Inggris 2011 memberikan populasi Muslim Inggris pada tahun 2011 sebagai 2.516.000, 4,4% dari total populasi.
Menurut sensus 2017, proporsi Muslim di Blackburn adalah 30,9%. 20,4% dari populasi distrik ini termasuk dalam kelompok etnis Asia Selatan, menjadikannya persentase tertinggi di wilayah tersebut.
