Kemenag dan Kemensos Serius Matangkan Persiapan Teknis Umrah

416
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin. (Foto: kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Kementerian Agama dan Kementerian Sosial makin serius mematangkan persiapan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

Pada rapat yang digelar Selasa (12/10/2021), kedua pihak membahas skema akses data jamaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi, agar dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah umrah nanti.

Rapat dihadiri Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, Chief Of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, dan Kepala Bidang pada Pusat Data dan Informasi Kemenkes. Hadir juga perwakilan Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 PT Telkom dan Tim Siskohat Kemenag.

Nur Arifin mengatakan, rapat bersama ini digelar sebagai lanjutan dari pertemuan pertama beberapa hari yang lalu guna memastikan kesiapan penyelenggaraan jika akses jamaah Indonesia untuk beribadah umrah sudah dibuka oleh Arab Saudi.

BACA JUGA: Umrah Segera Dibuka, Kemenag Minta PPIU Data dan Persiapkan Keberangkatan Jamaah

Kesiapan itu utamanya pada aspek akses data dan penggunaan aplikasi. Sebab, teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.

“Alhamdulillah, hari ini kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” terang Nur Arifin, menukil Kemenag.

Menurutnya, Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi PeduliLindungi, saat QR Code dilakukan scanning.

BACA JUGA: Alhamdulillah Umat Islam Indonesia Bisa Umrah Lagi

Teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag. Ada dua alternatif skema yang muncul, pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jamaah.

Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jamaah umrah. Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi.

“Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jamaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini,” tuturnya.

“Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna,” tandasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here