Kembali Fitrah?

814

Oleh: Ahmad Ghozali Fadli (Pesantren Alam Bumi Al-Quran, Wonosalam, Jombang)

Tidak banyak dalam Al-Quran yang membicarakan tentang fitrah. Total hanya 12 ayat yang membicarakannya. Namun, ada 2 nama surat yang berkaitan, yakni surat Fathir dan Infithar.

Fitrah bermakna awal kejadian, penciptaan ataupun proses awal. Jika manusia kembali pada fitrah, berarti kembali kepada kondisi awal. Apa itu?

Allah berfirman di dalam QS. Ar-Rum.

 فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَاتَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَايَعْلَمُوْنَ. (الرّوم : ٣٠)

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus tetapi pada umumnya manusia tidak mengetahui,” (QS. Ar-Rum: 30).

BACA JUGA: Ramadhan Pergi untuk Silih Berganti

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ خَلَقَ آدَمَ وَبَنِيْهِ حُنَفَاءَ مُسْلِمِيْنَ. (رواه احمد)

“Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam dan anak cucunya cenderung kepada kebenaran dan Muslimin – patuh kepada Allah”. (HR. Ahmad).

Itulah ajaran tauhid karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia atas fitrah tauhid itu selagi mereka masih berada dalam perut ibunya, mengingat Allah telah meminta perjanjian mereka “Bukankah Aku Tuhanmu?” mereka menjawab, “Benar, Engkau adalah Tuhan kami”. (QS. Al-A’raf : 172).

Bukan hanya Tauhid, sesuai fitrahnya, manusia adalah Khalifah. Allah SWT berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,” (QS Al-Baqarah: 30).

BACA JUGA: Tidak Ada Jaminan Bertemu Ramadhan Lagi

Khalifah di sini dipahami sebagai wakil yang diberi amanah untuk mengurus, mengelola, mengayomi, memakmurkan Bumi.

Di samping itu, fungsi kekhalifahan ini juga menegaskan secara meyakinkan akan terbentuknya tatanan pranata sosial yang adil, setara, dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Tidak dianggap sebagai orang yang baik jika ia hanya mampu menjalankan fungsi-fungsi kehambaannya, sementara fungsi sosial-kemanusiaan terbengkalai.

Untuk dapat menjalankan fungsi kekhalifahan dan ketauhidan, Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk agar tidak menyimpang dari fitrah.

Selama kita berpegang teguh kepada Al-Quran yang diterangakan oleh Rasulullah ﷺ, para Sahabatnya dan Ijma’ Ulama’, maka kita akan mampu memakmurkan dan menjaga keseimbangan Bumi ini, yang menjadi amanah kita bersama.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here