Kasus Covid-19 Meningkat, Dompet Dhuafa Gulirkan Kembali Crisis Center

679
Tabung Oksigen, salah satu fasilitas layanan Dompet Dhuafa untuk pasien Covid-19. (Foto: DD)

Jakarta, Muslim Obsession – Seiring meningkatnya kasus Covid-19 di gelombang ketiga disertai lonjakan pasien di beberapa rumah sakit, Dompet Dhuafa kembali mengaktivasi layanan Crisis Center.

Data harian Covid-19 tanggal 8 Februari menunjukkan terdapat 37.492 pasien, angka kematian harian mencapai 83 jiwa, kasus aktif sebanyak 233.062, dengan positive rate mencapai 40,20 %.

Crisis Center yang terpusat di LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma) Dompet Dhuafa dan DMC (Disaster Management Center) akan melayani dan mendukung kegiatan masyarakat, baik yang sedang isolasi mandiri maupun yang membutuhkan kesehatan lebih lanjut.

“Dompet Dhuafa melalui Crisis Center akan memberikan layanan berupa layanan ambulans bagi penyintas Covid-19, layanan bantuan untuk isolasi mandiri (isoman) berupa obat dan pemantauan berkala, dukungan oksigen salah satunya terdapat fasilitas mini station oksigen, layanan pemusalaran jenazah, layanan psikososial dan religi, layanan dapur umum di wilayah zona-zona merah hingga pendistribusian paket nutrisi dan sembako,” ujar Ketua Pelaksana Gugus Tugas Respon Covid-19 Dompet Dhuafa, dr. Yeni Purnamasari, pada konferensi pers melalui virtual, Kamis (10/2/2022).

Menurutnya, sebagai langkah dan upaya mendukung layanan Crisis Center tersebut, Dompet Dhuafa membuka saluran Siaga (Hotline) COVID-19 di nomor layanan 0811 16 17 101, mensiagakan sejumlah unit Ambulan.

“Selain itu juga menyiapkan dokumen protokol pencegahan Covid-19, mensiagkan relawan relawan medis serta non-medis dengan berbagai profesi dan keahlian turut serta bahu membahu untuk membantu masyarakat dan mensiagakan sejumlah mobil jenazah serta untuk Rumah Sakit Lapangan akan disiagakan sesuai dengan kebutuhan kasus apabila memerlukan tambahan Rumah Sakit Darurat disertai melonjaknya kasus,” tutur dr. Yeni.

Sebelumnya pada gelombang kedua, Dompet Dhuafa telah menggulirkan layanan dengan permintaan paling tinggi yakni pada ambulans, pemulasaran jenazah dan juga kebutuhan oksigen.

Akan tetapi pada gelombang ketiga ini, masyarakat dinilai mulai lengah, banyak klaster penyebaran yang mempercepat penularan. Maka edukasi terhadap protokol kesehatan perlu terus digencarkan.

Yeni mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Apalagi Isoman bagi pasien tidak bergejala hingga rumah sakit tidak penuh dan mampu melayani pasien prioritas dengan gejala berat.

Hanya tetap perlu waspada terutama pada kasus lansia, pasien dengan komorbid, dan anak karena di kelompok ini 2 sampai 10 orang terpapar Covid-19 serta beresiko terkena penyakit lainnya, di antaranya Diabetes.

“Selain kami mengaktivasi kembali Crisis Center, dalam waktu dekat, insha Allah, Dompet Dhuafa juga akan menggulirkan vaksinasi booster. Kami juga biasanya berkoordinasi bersama puskesmas dengan layanan terpadu, karena memang juga harus melampirkan rujukan-rujukan itu. Jadi sangat mungkin untuk berkolaborasi,” pungkasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here