Jakarta, Muslim Obsession – Menjelang Pilpres 2019, suhu politik di Indonesia mulai panas. Para politisi mulai ramai mengeluarkan pernyataan pedas untuk mengekspresikan sikap politiknya. Perang mulut antarpolitikus terasa semakin vulgar.
Bahkan pernyataan-pernyataan yang keluar itu berbuntut saling balas dan sindir. Adu mulut antarpolitikus bukan hal baru di percaturan politik Indonesia. Media massa menjadi ring tinju bagi mereka. Hal ini jadi penyebab makin panasnya suhu politik di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Presiden Nusantara Foundation, New York, Imam Shamsi Ali berharap agar semua pihak terus mengingatkan bahwa ada tujuan besar bersama yang perlu dicapai adalah membangun bangsa dan negara secara bersama-sama.
“Oleh karenanya, kita harus kedepankan kebersamaan itu, kita bisa berbeda secara politik, secara spesifik lagi kita bisa berbeda secara pilihan calon, oleh karenanya perbedaan ini jangan sampai menjadikan hubungan sebagai satu kesatuan bangsa negara kita kemudian menjadi retak, demikian juga secara umat,” ungkap Imam Shamsi Ali kepada Muslim Obsession, Selasa (27/11/2018)
Maka dari itu, Imam Shamsi mengimbau agar umat menjaga kesatuan, apalagi, kata dia kedua kubu masing-masing mencoba menampilkan sebagai kubu yang dekat dengan umat Islam, bisa dilihat dari Jokowi meminang KH Ma’ruf Amin, kemudian Prabowo yang mendapat dukungan dari beberapa ulama.
“Jadi nampaknya seperti ingin mengatakan bahwa kita lah yang mewakili komunitas masyarakat muslim di Indonesia. Karena masyarakat muslim Indonesia harus betul-betul melihat ini sebagai kesempatan untuk menampilkan ide-ide yang terbaik bagi kedua kelompok, tapi tujuannya adalah sama, yaitu membangun bangsa, umat dan negara,” ungkapnya.
“Oleh karenanya yang harus kita perhatikan jangan sampai kemudian terjadi perpecahan, karena itu berarti kita gagal, baik yang merasa menang maupun kalah, kalau sampai terjadi perpecahan maka itu kekalahan untuk semuanya,” tambahnya. (Bal)
