Jawaban Cerdas Muslim Korea ‘Mengapa Makan Babi Haram?’

3191
Muslim Korea (Foto: Youtube)

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam Islam, daging babi haram untuk dikonsumsi oleh umat Muslim. Hal ini telah Allah tegaskan dalam Al-Quran yang berbunyi:

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al-An’am [6]: 145)

Namun, mungkin dari kita masih ada yang bertanya-tanya, sebetulnya mengapa Allah mengharamkan daging babi? Melalui channel YouTube pribadinya, mualaf asal Korea Selatan bernama Daud Kim mencoba menanyakan pada Karam Kim yang tahu banyak seluk beluk Islam.

“Kenapa Muslim tidak makan babi?” tanya Daud di awal video. Ia menanyakan hal ini terlebih karena orang Korea banyak yang makan olahan daging babi. Karam menjawab, “Pertama saya mau bilang, jika Anda berpikir daging babi adalah makanan tradisional Korea, Anda salah. Nenek moyang kita berpikir negatif tentang daging babi. Ada pepatah Korea, “Babi berbahaya di musim panas”.

Pepatah itu menyebut babi akan membusuk dan parasit tumbuh dengan mudah di dalamnya. “Itulah mengapa orang-orang tidak makan babi,” jelas Karam.

Pria berjanggut ini menambahkan, “Dalam 40-50 tahun terakhir, daging babi telah banyak dipasok, harganya murah sehingga banyak restoran daging babi dibuka (di Korea).”

Sementara di Al-Quran, Karam mengatakan sudah jelas ada larangan makan daging babi. Alasannya beragam, ada yang mengaitkannya dengan budaya.

“Mereka (orang-orang) mengatakan iklim Arab panas sehingga babi cepat membusuk. Tapi ini bukan jawaban tepat,” kata Karam.

Ia melanjutkan, “Islam adalah agama untuk semua orang. Jika Anda memperhatikan kebiasaan babi, Anda akan melihat perbedaan dengan hewan lainnya. Misalnya, sapi atau kambing tidak makan rumput tempat manusia berjalan. Mereka makan makanan yang bersih dan sehat. Tapi babi itu makan kotoran. Mereka makan tikus dan ular, mereka bahkan makan kotorannya sendiri. Babi makan makanan yang terkontaminasi.”

Sedangkan Muslim hanya makan apa yang diizinkan halal, baik, dan bersih. Karam juga menyinggung soal larangan makan babi yang juga ada di Alkitab. “Jadi ini adalah pengajaran umum antara Alkitab dan Islam,” sebutnya.

Kalau babi haram dimakan, lalu mengapa babi diciptakan? Menjawab pertanyaan Daud, Karam bercerita soal bahtera Nuh. “Allah mengirim banjir besar ke dunia untuk menghukum orang-orang kafir. Nabi Nuh membuat kapal yang bagus untuk selamat dari banjir. Nabi Nuh menaruh sepasang makhluk bumi di atas kapal, babi juga ada di sana. Dan babi punya peran, mereka membersihkan kotoran. Babi memakan kotoran dari tubuh makhluk. Dengan demikian, babi berperan dalam ekosistem,” jelasnya seperti dilansir LPPOM MUI.

Setelah membahas babi yang haram, Daud juga bertanya soal minuman alkohol. Karam berujar, “Al-Quran menyebut alkohol memiliki manfaat dan bahaya. Tapi keburukannya lebih besar dari kebaikannya. Karenanya alkohol haram.”

Ia melanjutkan, “Saat Anda minum alkohol, Anda merasa lebih baik dan berani, tetapi banyak orang tidak bisa berhenti di sini. Mereka terus minum, beberapa orang jadi seperti binatang. Mereka tidak bisa mengendalikan diri.”

Alasan lain alkohol diharamkan dalam Islam adalah untuk kebaikan tiap Muslim. “Untuk melindungi pikiran kita dan menggunakannya dengan benar karena Allah memberi kita akal pikiran. (Vin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here