Jatim dan Sulsel Jadi Contoh Provinsi Sukses Tangani Covid-19

531
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Jakarta, Muslim Obsession – Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi dua contoh provinsi yang cukup berhasil dalam menangani penyebaran Covid-19. Upaya yang dilakukan oleh dua pemerintahan daerah tersebut dinilai membuahkan hasil yang positif.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengajak semua pemerintah daerah belajar dari dua provinsi yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 di daerahnya. Pemerintah optimis pandemi Covid-19 di Indonesia akan tertangani dengan baik.

“Seluruh provinsi di Indonesia harus berlomba dalam meningkatkan upaya penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Ini adalah sebuah prestasi bagi daerah dan masyarakatnya apabila upaya penanganan Covid-19 di wilayahnya adalah yang terbaik,” ungkapnya, seperti dilansir Obsessionnews, Jumat (9/10/2020).

Wiku membedah kondisi penanganan Covid-19 di dua daerah tersebut. Berdasarkan data per 4 Oktober 2020, kedua provinsi itu sudah tidak memiliki lagi zona merah. Semua daerah yang sebelumnya berada di zona merah, kini sudah menjadi zona oranye.

Perkembangan kasus minguan, pada kedua provinsi mengalami penurunan. Di Sulsel pekan ini menurun ke 30,1% dari 722 kasus ke 505 kasus kematian. Persentase kesembuhan mencapai 81,93% dan lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Perkembangan kematian mingguan, pada pekan ini menurun 46,2% dari 13 kasus ke 7 kasus kematian. Untuk Jatim perkembangan kasus minguan pada pekan ini menurun 8% dari 2.182 kasus ke 2.008 kasus. Persentase kesembuhan mencapai 88,53%.

“Keduanya (provinsi) memiliki persentase kesembuhan lebih tinggi dari rata-rata nasional,” sebut Wiku.

Satgas Penanganan Covid-19 mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah pada kedua provinsi tersebut karena sudah berhasil mengendalikan kasus. Namun ia mengingatkan kembali, jangan sampai pencapaian prestasi itu membuat upaya penanganan menjadi lengah.

“Prestasi itu harus dipertahankan sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan kasus positif secara nasional,” lanjut Wiku.

Disamping itu, bagi 8 provinsi prioritas lainnya, termasuk seluruh provinsi lain yang belum mencatatkan hasil positif, harus melakukan monitoring secara ketat terhadap protokol kesehatan ketat yang dilakukan warganya.

Tegakkan sanksi disiplin yang tegas bagi yang mengabaikan karena dapat berdampak pada kesehatan masyarakat lainnya. Dia juga meminta Pemda meningkatkan upaya testing, tracing dan treatment agar dapat melakukan deteksi dini dan melacak kontak erat pasien Covid-19.

“Pastikan juga pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan dijalankan sesuai standar sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan sekaligus menekan angka kematian,” pungkasnya. (Has)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here