Jamaah Shalat Idul Fitri di Shanghai, China Wajib Daftar, Dapat Kode QR

271
Muslim Uighur, China. (Foto: matamatapolitik)

Jakarta, Muslim Obsession – Bagi umat Islam yang hendak melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Shanghai, Tiongkok, wajib mendaftar terlebih dahulu melalui tautan yang sudah disediakan.

“Baru diberlakukan. Baru tahun ini. Pas Covid-19 belum ada,” cerita Virdika Rizky Utama, mahasiswa program magister ilmu politik di Universitas Jiao Tong Shanghai, Ahad (16/4/2023).

Menurut dia, pemberlakuan pendaftaran untuk shalat Idul Fitri ini dilakukan guna menghindari terjadinya penumpukan jamaah di tempat tertentu.

“Melihat kapasitas masjid dan orang yang akan shalat. Takutnya akan membludak sampai menutup jalan,” tuturnya.

Virdi menjelaskan bahwa umat beragama di Tiongkok diperbolehkan melakukan aktivitas keagamaan tanpa mengganggu aktivitas umum. “Tidak boleh mengganggu. Terlebih sudah tidak ada pandemi. Ada orang luar (negeri). Mungkin komunitas Muslim di sini 1000-an bisa bertambah,” ujarnya.

Virdi menjelaskan bahwa melalui tautan yang sudah disediakan, umat Islam dapat memilih satu di antara delapan masjid yang mengadakan shalat Idul Fitri 1444 H di Shanghai.

“Di Shanghai di seluruh tempat, ada delapan masjid yang mengadakan shalat Idul Fitri. Saya ambil agak besar di Masjid Huxi,” ujar penulis buku Menjerat Gus Dur itu.

Adapun pengaturan pendaftaran itu dilakukan oleh Shanghai Islamic Association. Pun keputusan awal dan akhir Ramadhan 1444 H ada pada organisasi tersebut.

“Yang mengatur Shanghai Islamic Association. Termasuk kuotanya. Mungkin juga, pasti ada kerja sama dengan pemerintah Shanghai,” katanya.

Dengan adanya pendaftaran tersebut, umat Islam dapat memilih masjid untuk tempatnya melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H. Jika sudah penuh pada masjid pilihan pertama, dapat memilih masjid lain yang kuotanya masih ada.

“Kalau udah terpenuhi, cari masjid lain. Saya coba (cek) di masjid yang agak jauh, dari 1.200 kuota baru 17 orang,” ujarnya.

Virdi juga menceritakan pengalaman uniknya berpuasa di Shanghai, bahwa puasa di sana dimulai sekitar 10 menit selepas azan Subuh. Sedangkan berbuka puasa dilaksanakan empat sampai enam menit setelah Maghrib.

“Menariknya, kita berpuasa dan buka berbeda dengan di Indonesia. Puasa di Indonesia itu dimulai saat imsak. Kalau di sini, 5-10 menit setelah azan Subuh. Kalau buka puasa 4-6 menit setelah Maghrib,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here