Jadi Mualaf, Pengusaha Kaya Jusuf Hamka Ingin Bangun Seribu Masjid

998

Jakarta, Muslim Obsession – Buya Hamka, punya anak angkat bernama Muhammad Jusuf Hamka. Dia adalah seorang pengusaha kaya raya keturuna China yang kini sudah menjadi mualaf.

Jusuf Hamka pindah keyakinan menjadi seorang Muslim sudah lama sejak tahun 1981 atas tuntutan Buya Hamka. Masjid Babah Alun yang bernuansa China ini merupakan bangunan yang didirikan Jusuf Hamka. Ia pun ingin membangun 1.000 masjid bernuansa China di Indonesia.

Nama masjid Babah diambil dari nama asli Jusuf Hamka. Dalam tradisi Tionghoa, ‘babah’ memiliki arti ayah. Sementara, Alun adalah nama asli Jusuf Hamka sebelum menjadi seorang mualaf, yaitu Alun Josef.

Koordinator pembangunan Masjid Babah Alun, Juris Tobing mengatakan, sampai saat ini sudah ada lima masjid bernuansa China yang dibangun oleh Jusuf Hamka. Di antaranya masih dalam proses pembangunan.

“Kalau cita-cita atau niat Pak Jusuf itu ingin bangun 1.000 masjid bernuansa Tionghoa di Indonesia. Sebelum ada Covid ini rencananya seperti itu,” ujar Juris belum lama ini.

Menurut Juris, Masjid Babah Alun pertama kali didirikan di kawasan Ancol, tapi masjid pertama tersebut lebih berbentuk seperti mushola. Setelah itu, kemudian Jusuf Hamka membangun masjid kedua di bawah kolong Tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menghubungkan Cawang dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selanjutnya, Jusuf Hamka kembali membangun masjid Babah Alun yang ketiga di depan Gerbang Tol Depok-Antasari di daerah Cilandak Jakarta Selatan. Sedangkan masjid keempat dan kelima dibangun di depan pintu Tol Sentul Selatan dan Sentul Barat.

“Yang Cilandak sudah selesai, tinggal pekerjaan tambahan saja. Kalau yang Bogor itu baru sturuktur. Nanti dilanjutkan lagi setelah Covid,” ucap Juris.

Lebih lanjut, Juris menjelaskan bahwa pendirian Masjid Babah Alun ini tidak lepas dari sosok Jusuf Hamka yang dikenal sangat dermawan. Menurut Juris, dalam hidupnya Jusuf memliki prinsip bahwa setiap apa yang diterimanya harus selalu ada kebaikan.

“Jadi setiap rezeki yang beliau dapat harus bisa memberikan kemaslahatan dalam bentuk sekecil apapun. Makanya kita lihat beliau jiwa sosialnya sangat besar,” kata Juris.

Selain itu, menurut Juris, Jusuf Hamka juga merupakan sosok yang sangat vokal dalam menyuarakan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Dalam berepa kesempatan Jusuf bahkan kerap mengacungkan tiga jari saat berfoto untuk menunjukkan petingnya sila ketiga tersebut.

Karena itu, melalui masjid bernuansa Tionghoa ini diharapkan masyarakat Indonesia kedepannya tetap selalu menjaga persatuan. “Beliau mau mempersembahkan sesuatu untuk agama dan untuk persatuan Indonesia dengan bentuk membangun 1.000 masjid dengan nuansa Tionghoa ini,” kata Juris.

Jusuf Hamka sendiri saat ini telah berusia 62 tahun, sehingga sangat sulit mewujudkan mimpinya untuk membangun 1.000 masjid bernuansa Tionghoa. Karena itu, dia pun memberikan amanah kepada Juris agar kelak bisa melanjutkannya jika tidak memiliki waktu untuk mewujudkan mimpi itu. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here