Istana Tolak Saran Cak Nun untuk Dialog Empat Mata Jokowi dengan HRS

645
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: biro pers/kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Pihak Istana melalui Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Donny Gahral Adiansyah menyatakan, pihaknya menolak usulan budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun soal perlunya dialog empat mata antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Cak Nun mendorong dialog empat mata antara Jokowi dengan Rizieq setelah terjadi bentrok polisi dan Laskar FPI yang menewaskan enam orang. Bagi Istana, Jokowi tidak punya masalah apapun dengan HRS.

“Tidak (perlu dialog empat mata Jokowi dengan Rizieq). Tidak ada masalah apapun dengan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) kecuali masalah hukum,” kata Donny kepada, Rabu (9/12).

Donny mengatakan masalah yang terjadi saat ini bukan masalah politik, melainkan masalah hukum. Menurutnya, masalah yang saat ini bergulir adalah urusan Rizieq dengan penegak hukum.

“Ini bukan masalah politik, ini masalah hukum, urusan MRS adalah dengan penegak hukum,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum FPI Munarman menyambut baik usul Cak Nun soal dialog empat mata antara Jokowi dengan Rizieq.

“Bagus kalau Cak Nun inisiator dan mediatornya, silakan saja,” kata Munarman.

Sebelumnya, Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mendorong kedua pemimpin itu bertemu.

“Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-‘wali’-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri),” dikutip dari caknun.com, Selasa (8/12).

Cak Nun menyebut setelah dialog Jokowi dengan Rizieq bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.

Prinsip yang harus dicapai, kata Cak Nun, “Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game.”

“Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Cak Nun. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here