Istana Pindah, Pohon Beringinnya Menyusul

PPAD Sumbang Ratusan Ribu Bibit Tanaman untuk IKN.

346

Pohon Tepi Jalan

Pohon yang sedia dikirim ke lokasi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu, terdiri atas pohon keras dan langka, pohon buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis, dan rumput vetiver.

Jenis-jenis pohon dan kegunaannya, dipaparkan oleh pakar pohon IPB Dr Ir Iwan Hilwan, dari Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Ia membaginya menjadi dua area tanam. Yang pertama di area perkotaan, seperti di tepi jalan dan halaman perkantoran. Yang kedua, untuk hutan atau semacam arboretum.

Arboretum adalah suatu tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan (KBBI). Arboretum juga merupakan salah satu lingkungan yang di dalamnya menjadi tempat atau habitat bagi beberapa fauna.

Untuk tanaman tepi jalan dan halaman perkantoran, Iwan Hilman menyebutkan kriterianya. Antara lain, berbunga indah, bertajuk rindang, tidak mudah patah atau tumbang, serta akarnya tidak merusak trotoar atau badan jalan.

Sejumlah pohon yang sesuai antara lain tabebuya, baik yang berbunga pink, kuning maupun merah. Lalu flamboyant merah. Juga jacaranda dengan bunga ungu yang cantik.

Jenis pohon lain adalah Spathodea yang bunganya oranye menyala. “Orang kita menyebutnya Ki Acret, atau Kacreutan,” ujar Iwan.

Berikutnya pohon saputangan, yang indah saat berbunga. Iwan juga mereferensikan pohon pule yang sangat bagus pola percabangannya. Ia mencontohkan pohon pule yang ada di sekitar Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Lalu, pohon kenari. Iwan menyebut pohon kenari di kota Bogor. Kenari cenderung tahan terpaan angin. “Pohon asam jawa juga bagus ditanam di tepi jalan,” tambahnya.

Pohon lain adalah filicium atau kerai payung. Ada lagi, Ketapang laut, Ketapang kencana, dan trembesi. Khusus trembesi, disarankan agar agak jauh dari tepi jalan. Sebab, akarnya bisa mendongkrak trotoar dan badan jalan. Tetapi, pohon ini sangat bagus ditanam di tepi jalan karena kemampuannya menyerap karbon dioksida (CO2).

Tanaman tepi jalan dan halaman kantor lain yang ia usulkan adalah baobab. Ini yang oleh Doni Monardo disebut sebagai pohon keabadian. Pohon ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Mengingat baobab bisa berdiameter sangat lebar, maka disarankan agar ditanam di tengah halaman.

Pohon Hutan

Iwan Hilman juga menyebutkan sejumlah pohon yang bagus untuk hutan. Di antaranya merbau dan cempedak. Khusus pohon cempedak sangat bagus, karena bisa mengundang satwa perimata.

Kemudian pohon pala dan beringin. Nah khusus beringin, buahnya sangat disenangi burung. “Yang kita sebut buah, sebenarnya itu bunga,” kata Iwan.

Lalu pohon ulin, yang sudah langka di Indonesia. Juga pohon langka lain, Torem, endemik Maluku. Berikutnya, eucalyptus, suren, gandaria, jamblang, eboni, waru laut, dan sebagainya.

Istana dan Beringin

Ratusan ribu batang pohon dengan ketinggian rata-rata di atas 3 meter itu, sebagian besar hasil budidaya dan garapan Doni Monardo. “Jenderal Pohon” ini aktif melakukan pembibitan aneka jenis pohon sejak tahun 2008, saat menjabat Dan Brigif Kariango, Sulawesi Selatan.

Sejumlah pohon beringin yang akan dikirim ke IKN, adalah beringin istimewa. Sebagian bibitnya berasal dari beringin yang ada di Istana Negara.

Doni Monardo secara khusus meminta Yon Kawal Paspampres memungut dan mengumpulkan biji-biji beringin yang jatuh dan menyerahkan kepadanya, untuk disemaikan. Itu dilakukan sejak menjabat Dan Paspampres tahun 2012.

“Jadi pak Menteri, yang pindah ke IKN tidak saja Istana Presiden tetapi juga termasuk pohon beringinnya,” ujar Doni Monardo kepada Menteri Basuki Hadimulyo. Menteri sejenak tertegun, lalu tertawa sambil berkata, “Benar sekali, pak Doni.”

Ada juga bibit beringin yang bijinya ia dapat dari kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) serta beringin unik di Jl. Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Khusus pohon trembesi, bisa dikatakan sebagai pohon “jagoan” Doni Monardo. Melalui komunitas Budidaya Trembesi (Budiasi), Doni telah “mentrembesikan” banyak kawasan. Mulai dari markas Brigif Kariango, sejumlah kawasan di Makassar, Bogor, Padang, jalur Pantura bekerjasama dengan PT Djarum, Lombok, dan terlalu banyak jika dideret kota dan wilayah yang telah “ditrembesikan” oleh Doni sejak tahun 2008.

Pohon lain yang bakal tumbuh di IKN adalah Asam Laos. Pohon ini punya riwayat unik. Alkisah, saat berdinas di Paspampres, Doni acap bepergian ke luar negeri mendampingi Kepala Negara. Termasuk di antaranya ikut menikmati jamuan kenegaraan.

Saat mencicipi aneka buah, utamanya buah yang berbiji, buahnya dimakan, bijinya ditaruh di atas tisu, lalu disimpan di dalam kantong jas yang ia kenakan. Sesampai Tanah Air, tangan dingin Doni akan menyemaikan biji-biji itu. Ada yang berhasil, ada yang gagal. Nah, pohon asam laos itu termasuk yang berhasil.

Ada lagi pohon mimba. Ini adalah jenis pohon yang banyak ditemukan di NTT dan NTB. Doni mendapatkan biji pohon ini langsung dari Bupati Sikka, NTT, beberapa waktu lalu.

Pohon ini mempunyai berbagai manfaat untuk pertanian dan kesehatan serta dapat diintegrasikan dalam sistem agroforestri. Pohon mimba ini pula yang dikirim Presiden Sukarno untuk ditanam di Padang Arafah Saudi Arabia dan dikenal dengan nama “Pohon Sukarno”.

Beralih ke pohon angrit. Salah satu jenis pohon khas yang terbilang sangat langka. Kebetulan, kebun bibit Doni Monardo bisa menyemaikannya.

Pohon angrit (Distylium stellare) dapat tumbuh di ketinggian 35 sampai 2200 mdpl. Tingginya bisa mencapai 20-40 meter dengan diameter 80-200 cm.

Daerah penyebaran antara lain di Gunung Papandayan, Jawa Barat. Tim pembibitan Doni Monardo berhasil menyemaikan biji angrit di media tanah yang gembur halus lalu ditutup plastik molsa atau dedaunan. Tujuannya agar menjaga kelembaban dan terpaan sinar matahari langsung.

Setelah biji berkecambah tumbuh daun dua atau tiga helai, lalu dipindah satu per satu ke polybag ukuran 10 x 15 yang sudah diisi tanah. Usia siap tanam di kebun 6 sampai 7 bulan dengan ketinggian 30 cm/40 cm. “Memang tidak mudah menyemaikan biji pohon angrit, tapi kami berhasil,” ujar Doni.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here