Ini Tanggapan UAS Tentang Tahun Baru Masehi

1970
UAS
Ustadz Abdul Somad L.c, MA. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Pergantian tahun menjadi momen yang paling dinanti oleh seluruh orang di dunia. Berbagai acara dan perayaan dilakukan sebagai bentuk syukur atas pencapaian yang didapat pada tahun sebelumnya.

Selan itu, tiap kali menjelang malam pergantian tahun (Kalender Masehi), milyaran orang di penjuru dunia merayakannya. Tiupan terompet, pesta kembang api, hingar bingar pertunjukkan musik, pesta pora di hotel-hotel berbintang atau tempat wisata, hingga ucapan “Selamat Tahun Baru” atau “Happy New Year” berkumandang di mana-mana.

Tidak sedikit orang paham kapan sebetulnya tahun baru masehi itu dirayakan, untuk itulah Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan kapan awal mula tahun baru masehi tersebut.

Menurutnya masalah tahun baru itu ternyata masih ada hubunganya dengan agama, jadi, tidak benar jika ada orang menilai tahun baru itu tidak ada kaitannya dengan agama.

“Tentang masalah tahun baru, apakah 1 Januari itu bersih, tidak ada hubunganya dengan agama, maka tidak benar, 1 Januari 2018 masehi, seolah-seolah masehi terkait dengan Al-masih, Isa AS, itu kalender dibuat oleh kaisar Julian dari Romawi kuno, kaisar Julian membuat kalender, maka dibuat nama dia kaisar Julian, maka disebut Julian kalender,” kata UAS, melalui cuplikan video yang tersebar di media sosial.

Lalu kemudian, kata UAS, Julian kalender di bawa ke Vatikan, dirubah oleh kaisar raja, pendeta Paus Vatikan bernama Paus Gregorius, maka sampai sekarang disebut dengan Gregorian kalender.

“Lalu kemudian ketika terbentuk PBB, bingung, mau pake kalender apa? di dunia banyak sekali kalender, maka diseragamkanlah, dipakailah, Gregorian kalender. Yang sebelumnya kita, kerajaan Pasundan, kerajaan Demak, kerajaan Riau, itu pakai kalender hijriah termasuk Yogyakarta pake kalender saka,” tukasnya.

” Setelah itu Sultan Agung Jawa, mengkawinkan antara kalender Jawa dengan Islam, maka setiap menyambut tahun baru saka, sekaligus menyambut tahun baru hijriah, kalender masehi muncul belakangan, tidak tepat penisbatannya kepada Al-Masih, karena Isa tidak tahu menahu tentang itu, itu murni diambil oleh Paus Gregorius yang diambilnya ke Vatikan menjadi Gregorian Kalender,” tambahnya.

Maka dari itu, tahun baru masehi itu adalah tahu baru Romawi, tidak ada kaitannya dengan Isa AS, dan untuk itulah, UAS menganjurkan kepada masyarakat untuk berbondong-bondong ke masjid saat malam tahun baru.

“Nah oleh sebab itu, saya anjurkan anak-anak muda, remaja-remaja masjid, tanggal 31, malam tanggal 1, setiap masjid semuanya buat kajian, itikaf, dzikir, muhasabah, supaya jangan keluyuran kesana-kemari, imbauan saya hanya dua saja. Anak-anak muda pergi ke masjid mulai jam 10 sampai jam 2 atau habis Isya tidur,” pungkasnya. (Vina)

Simak video lengkapnya:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here