Ini Pesan Jokowi untuk Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi

1245
Zainut Tauhid di DPR (Foto: Warta Pilihan)

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melantik 12 Wakil Menteri (Wamenag) di Istana Negara, Jumat (25/10).

Salah satu Wakil Menteri yang dilantik tersebut adalah Zainut Tauhid Sa’adi yang akan bertugas mendampingi Menag Jenderal (Purn) Fachrul Razi menakodai Kementerian Agama.

Usai dilantik, Zainut Tauhid Sa’adi yang saat ini menjabat Wakil Ketua Umum MUI langsung mengunjungi Kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat.

Masih mengenakan jas hitam serasi dengan kemeja putih dan dasi merah, kedatangan Zainut bersamaan dengan tibanya Menag Fachrul Razi di Kantor Kemenag. Ia pun disambut sejumlah pejabat eselon I dan II Kemenag.

Kunjungan Zainut Tauhid Sa’adi ke Kantor Kemenag untuk kali pertama menjabat sebagai Wamenag ini didampingi sang istri Halimah Salim dan tiga anaknya yakni, M Akbar Zulfickar, Najmi Mumtaza Rabbany dan Naila Shahnaz Aqiela, Jumat.

Bersama Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan dan Kepala Biro Umum Kemenag Syafrizal, Zainut Tauhid Sa’adi pun meninjau ruangan Wamenag di Lt4 Kantor Kemenag.

Kepada Humas Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan pesan dan arahan Presiden Joko Widodo kepada dirinya dalam membantu tugas Menag Jenderal (Purn) Fachrul Rozi.

Pertama terkait peningkatan mutu pendidikan madrasah, pondok pesantren dan perguruan tinggi keagamaan lainnya. Menurut pria 56 tahun yang memiliki dua cucu ini, pendidikan mutu pendidikan tersebut sangat penting dalam rangka menciptakan SDM handal.

“Salah satu prioritas program Presiden untuk tahap kedua ini penekanannya pada aspek pengembangan dan peningkatan sumberdaya manusia. Beliau juga berpesan bagaimana meningkatkan mutu pendikan madrasah, pesantren dan pendidikan kegamaan lainnya melalui program kemitraan dengan dunia usaha. Sehingga anak didik memiliki keterampilan yang siap terjun di undia usaha,” ujar politikus PPP ini.

Jadi pola-pola membangun kemitraan lanjutnya sangat diperlukan sekali.

Kedua, Presiden juga menyampaikan bagaimana pengembangan dakwah keagamaan agar bernar-benar sesuai tujuan yakni meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.

Pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 20 Juli 1963 ini dakwah sejatinya mendorong ukuwah persaudaran, semangat persatuan dan sikap toleransi.

“Presiden memberikan contoh saat ini sering kita mendengar ceramah maupun khotbah yang isinya bukan memberikan kesejukan dan pesan-pesan damai tapi justru yang disampaikan malah penuh dengan pesan provokatif. Ini perlu kita cermati agar jangan sampai dakwah tersebut membuat perpecahan umat Islam dan umat agama lainnya,” ujar Zainut Tauhid.

“Ini menjadi perhatian Presiden dan meminta betul bagaimana meningkatkan kualitas paar dai yang tidak sekadar menyampaikan pesan-pesan agama namun memilikimkarifan dan semangat merangkul dan mabnagun semangat persaudaraan. Apalagi di era media sosial ini yang bila tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan perpecahan umat,” tandas Zainut Tauhid.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here