Ini Alasan Umat Islam Gunakan Kalender Hijriyah

4622
Hijriyah 1
Para sahabat di era Khalifah Umar bin Khatab menetapkan Hijriyah sebagai awal tahun dalam kalender Islam.

MuslimObsession.com – Waktu bergerak sangat cepat. Tak terasa, tahun segera berganti angka. Saat ini, Dzulhijjah akan berakhir hanya dalam hitungan menit. Sebab petang nanti, Dzulhijjah tergerus Muharram yang akan terpampang di kalender Hijriyah di tahun yang baru.

Ya, petang nanti penanggalan Hijriyah menunjukkan angka 1439. Artinya, perjalanan sejarah umat Islam—kurang lebih—telah berlalu sejumlah itu. Itulah penanggalan yang mengabadikan momen bersejarah, dimana Nabiyullah Muhammad Saw. melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.

1 Muharram 1439 HKalender Hijriyah adalah penanggalan rabbani yang menjadi acuan dalam hukum-hukum Islam. Seperti haji, puasa, haul zakat, ‘idah thalaq, dan lain sebagainya. Dengan menjadikan hilal sebagai acuan awal bulan, sebagaimana Allah nyatakan dalam firman-Nya, QS. Al-Baqarah [2]:189.

Jauh sebelumnya, masyarakat Arab seringkali menjadikan peristiwa-peristiwa besar sebagai acuan tahun. Misalnya, tahun renovasi Ka’bah dikenal karena pada tahun tersebut Ka’bah direnovasi ulang akibat banjir. Tahun fijar, karena saat itu terjadi perang fijar. Tahun fiil (gajah), karena saat itu terjadi penyerbuan Ka’bah oleh pasukan bergajah. Oleh karena itu kita mengenal tahun kelahiran Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dengan istilah tahun fiil atau tahun gajah.

Mereka juga terkadang menggunakan tahun kematian seorang tokoh sebagai patokan, misal 7 tahun sepeninggal Ka’ab bin Luai.

Namun demikian masyarakat Arab telah sejak lama menggunakan kalender Qamariyah, dimana perhitungan kalender berdasarkan peredaran bulan. Awal bulan ditandai dengan kehadiran hilal dengan jumlah 12 bulan dalam satu tahun.

Masyarakat Arab mengenal bulan Dzulhijah sebagai bulan haji, mereka kenal bulan Rajab, Ramadhan, Syawal, Shafar, dan bulan-bulan lainnya. Bahkan mereka juga menetapkan adanya 4 bulan suci, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijah, Shafar Awal (Muharam), dan Rajab. Selama 4 bulan suci ini, mereka sama sekali tidak boleh melakukan peperangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here