Muslim Obsession – Kebijakan pemerintah Afghanistan yang dikabarkan akan membatasi akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di tahun ajaran baru, menuai banyak reaksi dari masyarakat internasional.
Imam besar Al-Azhar Mesir, Sheikh Ahmed el-Tayeb, dalam postingannya di akun Twitter pada kesempatan Hari Anak Perempuan Internasional, Selasa (12/10), mendesak pemerintah Afghanistan untuk memberikan akses penuh terhadap fasilitas pendidikan bagi wanita dan anak perempuan.
BACA JUGA:
Taliban Wajibkan Muslimah Pakai Burqa, Wanita Afghanistan Berontak Lakukan Ini
Taliban Hanya Izinkan Perempuan Bekerja Membersihkan Toilet
Taliban: Wanita di Afghanistan Tetap Bisa Kuliah Asalkan dengan Syarat…
“Islam membebaskan perempuan dari kebiasaan bodoh yang merampas hak-hak mereka dan sebagai manusia yang tidak sempurna yang tidak memiliki kehendak bebas. Pada ‘Hari Anak Perempuan Internasional’, kami menyerukan semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin anak perempuan dan wanita muda mengenai hak mereka yang dilindungi oleh Islam terkait pendidikan dan martabatnya,” tulis Sheikh Ahmed el-Tayeb, menukil abna24.com, Rabu (13/10).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengimbau Taliban untuk berhenti melanggar janji mereka untuk mengizinkan perempuan bekerja dan anak perempuan memiliki akses ke pendidikan.
Guterres menagih janji Taliban yang mengambilalih kekuasaan untuk melindungi hak-hak perempuan, anak-anak, komunitas minoritas dan mantan pegawai pemerintah terutama kemungkinan perempuan bekerja dan anak perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak laki-laki.
“Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar,” kata dia.
“Kemampuan perempuan untuk belajar, bekerja, memiliki aset, dan untuk hidup dengan hak dan martabat akan menentukan kemajuan,” tandasnya. (Fath)
