Ikhtiar Mencari Sosok Pemimpin Terbaik, Ridwan Hisjam Deklarasikan Gerakan 234

443

Malang, Muslim Obsession – Anggota DPR-RI Ridwan Hisjam mendeklarasikan Gerakan 234 sekaligus doa bersama untuk Nusantara, Jumat (28/1/2022). Gerakan 234 memiliki arti sendiri, yaitu (2) Raka’at Shubuh (3) Raka’at Maghrib, serta (4) Raka’at shalat Isya, Zhuhur dan Ashar.

Ridwan Hisjam menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan ikhtiar untuk mencari sosok pemimpin di 2024 mendatang.

Pemimpin yang dimaksud ialah sesuai dengan ciri-ciri yang sudah tertera di dalam Al-Quran dan Al-Hadits, maupun yang dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad yakni Siddiq atau jujur sehingga ia dapat dipercaya, Tabligh atau penyampai dimana ia memiliki kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi, Amanah atau bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, dan Fathanah atau cerdas dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.

“Jika pemimpin memiliki kriteria tersebut, maka Indonesia akan memasuki masa kejayaan seperti masa Majapahit,” jelas politisi senior dari Dapil Malang Raya tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Ahad (30/1/2022).

Ridwan mencontohkan, Turki yang memiliki sejarah Konstantinopel dengan Sultan Muhammad Al-Fatih, merupakan negara yang dipimpin seorang pemimpin terbaik berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits Ahmad.

Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.

Nyatanya, Al-Fatih yang berkuasa sejak 1451 hingga 1484 Masehi memerintahkan Gereja Aya (Hagia) Sophia untuk dialihfungsikan menjadi masjid dengan nama (Hagia) Aya Sofia Camii Kabir atau Masjid Agung Aya Sofia.

Tahun 1934 diubah fungsinya menjadi musium, namun pada 11 Juli 2020 pengadilan menyatakan bahwa Hagia Sophia secara resmi terdaftar sebagai masjid sesuai fungsi awalnya, menambahkan bahwa penggunaannya dalam bentuk apa pun selain masjid secara hukum tidak mungkin.

Keputusan Kabinet pada tahun 1934 yang mengakhiri penggunaannya sebagai masjid dan mendefinisikannya sebagai museum tidak mematuhi hukum.

Artinya Presiden Recep Tayyip Erdogan sukses mengembalikan sejarah keemasan Sultan Muhammad Al-Fatih. Dia sudah sukses menjadi penakluk ketidakadilan, kemiskinan, kesenjangan sosial dan menjalankan syariat Islam dengan baik dan benar.

“Namun bukan hanya Turki, indonesia memiliki sejarah keemasan Majapahit yang menguasai Nusantara serta dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila (Saludung)), Sulawesi, Papua, dan lainnya,” ungkap Ridwan.

Dengan adanya sejarah tersebut Ridwan Hisjam meyakini pada 2024 akan lahir sosok pemimpin yang mengembalikan kejayaan Nusantara seperti masa Majapahit jika Gerakan 234 diimplementasikan.

Sebagai pencanangannya, digelar Khatmil Quran pada Rabu-Kamis (26-27/1/2022) hingga puncaknya pada Jumat (28/1/2022) dengan menggelar kegiatan dizikir dan doa bersama untuk membumikan Indonesia makmur yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo yang dalam Terjemahan harafiahnya adalah negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, aman, dan tenteram.

“Gerakan 234 ini merupakan ikhtiar bersama guna mendapatkan seorang pemimpin pada Pemilu dan Pilkada 2024 serentak dengan target yang akan dicapai atau diikuti sebanyak 30% rakyat Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Mbah Mansyur atau K.H. Mansyur Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Asy-ariyah dari Jolotundo Mojokerto beserta santri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kelompok Sholawat Nariyah, Pemerhati Budaya kalangan Pondok Pesantren dan kelompok yang lainnya.

Ketua RHC (Ridwan Hisjam Center) Achmad Fajar Ridwan Hisjam menjelaskan, peserta yang hadir sebanyak 500 orang dan yang hadir secara langsung sekitar 250 orang Se-Malang Raya.

“Para peserta yang hadir merupakan koordinator antar kecamatan untuk memantapkan Gerakan 234. Nantinya mereka akan mendelekrasikannya hingga plosok desa dengan harapan bisa mencerdaskan pemilih masa yang akan datang dalam pemilu legislatif pada 14 Februari 2024 maupun eksikutif pada 27 November 2024,” urainya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here