Husnan Bey: Nagorno-Karabakh Bagian dari Azerbaijan

769
Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, MA saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Rumah Budaya Fananie Center di Jakarta, Senen (26/10/2020) sore.

Jakarta, Muslim Obsession – Hubungan Azerbaijan dan Armenia memasuki babak baru dalam upaya penyelesaian persengketaan wilayah Nagorno-Karabakh. Kedua negara dikabarkan sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Konflik dua negara itu dalam dua bulan terakhir meningkat, dimana sekitar 5.000 orang tewas dalam perselisihan tersebut.

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Azerbaijan tahun 2016-2020, Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, MA mendukung sepenuhnya agar Nagorno menjadi bagian dari Azerbaijan. Menurutnya, kendati secara de facto dikuasai oleh Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamasikan sendiri, tapi secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.

“Sampai hari ini, Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan dan telah tertulis dalam catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ujar Husnan Bey Fananie ketika mengisi Diskusi Informasi Konflik Azerbaijan dan Armenia di Rumah Budaya Fananie Center di Jakarta, Senen (26/10/2020).

Pakar Hubungan Internasional ini menjelaskan, konflik dua negara dimulai pada abad ke-20, khususnya pada Nagorno-Karabakh yang merupakan suatu persengketaan wilayah dan konflik etnis antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Bermula dari Rusia yang membagi wilayah Armenia dan Azerbaijan, sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan dikuasai tentara Armenia atas bantua Rusia. Hingga kini wilayah tersebut masih dikuasai Armenia dan penduduknya bercampur antara etnik Armenia dan Azerbaijan.

“Konflik ini termasuk ke dalam konflik teritorial dan sejatinya Armenia merupakan bangsa yang terpencar dan tersebar ada yang di Eropa, Asia, dan Afrika,” ungkapnya.

Ketua Bidang Pendidikan Parmusi (Persaudaraan Muslimin IndonesiaI ini menjelaskan, bangsa Indonesia harus membaca informasi seputar berita Armenia dan Azerbaijan secara hati-hati dan jernih.

Azerbaijan merupakan wilayah yang strategis, khususnya di Nagorno-Karabakh. Selama menjadi duta besar di Azerbaijan, dirinya belajar bahwa Azerbaijan merupakan negara yang memiliki persimpangan banyak peradaban manusia.

Salah satu yang dapat disaksikan, Azerbaijan merupakan tempat kelahiran Nabi Nuh ‘alaihissalam serta tempat dimana bangsa Selatan dan Timur berjalan menuju ke Eropa (utara).

“Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Azerbaijan dan meminta kepada Armenia, untuk sepakat menghentikan peperangan konflik karena banyak memakan banyak korban dan merugikan banyak aspek,” tandasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here