Hukum Puasa Arafah, Niat dan Bacaan

688

Jakarta, Muslim Obsession – Jelang pelaksanaan hari raya Idul Adha, banyak amal ibadah sunah yang bisa dikerjakan umat Islam. Salah satunya adalah puasa Arafah.

Puasa Arafah merupakan salah satu dari tiga puasa sunah jelang Idul Adha, selain puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah. Ketiga puasa ini dilakukan selama 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagai hari yang istimewa.

Umat Muslim sendiri sangat dianjurkan melakukan ibadah puasa Arafah. Puasa ini memiliki ketetapan hukum sunah muakkad, yang berarti ‘mendekati wajib’.

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun ini, 9 Dzulhijjah bertepatan dengan Senin, 19 Juli 2021.

Sama seperti ibadah puasa sunah lainnya, puasa Arafah juga memiliki sejumlah keutamaan. Salah satunya adalah menghapus dua selama dua tahun yang lalu dan akan datang.

Keutamaan ini tercantum dalam Hadits Riwayat (HR) Muslim, yang berbunyi:

“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura [tanggal 10 Muharam] menghapus dosa setahun yang lalu.”

Kendati demikian, sejumlah ulama memiliki pandangan dan menyepakati bahwa yang dimaksud dengan ‘dosa’ dalam hadits tersebut merupakan dosa-dosa kecil.

Niat dan Tata Cara

Seperti puasa lainnya, puasa Arafah dilakukan dengan menahan lapar, hawa nafsu, dan segala hal yang membatalkan puasa sejak matahari terbit hingga tenggelam dalam sehari. Puasa dimulai dengan sahur dan melafalkan bacaan niat.

Berikut bacaan niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya:
“Saya berniat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.” (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here