Hukum Membaca Al-Quran

1127
Belajar di Pos Ronda 1
Anak-anak yang berasal dari orangtua pemulung, tukang ojek, buruh pabrik, dan lain-lain ini belajar membaca Al-Quran di pos ronda. (Foto: Muslim Obsession)

Oleh: Drs. H. Tb. Syamsuri Halim, M. Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Para ulama menetapkan bahwa membaca Al-Quran adalah perkara yang utama, karena keutamaan itulah mereka sepakat bahwa membaca Al-Quran di hukumi Sunnah Muakkad, yang memiliki fadillah atau keutamaan bagi seorang muslim.

Berikut ini pandangan para ulama dalam lingkup Madzhab Imam Syafi’i radhiyallahu ‘anhu.

Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam karyanya Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya menyebutkan keutamaan membaca Al-Quran.

Sayyid Bakri mengutip ayat Al-Quran dan sejumlah hadits yang menerangkan keutamaan membaca Al-Quran.

تلاوة القرآن العظيم من أفضل العبادات وأعظم القربات وأجل الطاعات وفيها أجر عظيم وثواب كريم

“Aktivitas membaca Al-Quran merupakan salah satu ibadah yang paling utama, taqarub teragung, dan ketaatan terbesar. Di dalam terdapat pahala yang besar dan ganjaran mulia,” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 55).

Pertama:

 اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sungguh, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan tersembunyi dan terang benderang. Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan untuk mereka pahala mereka dan menambahi mereka dengan sebagian karunia-Nya. Sungguh Allah maha pengampun lagi maha penerima syukur,” (QS. Fathir: 29-30).

Kedua:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل عبادة أمتي تلاوة القرآن

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Ibadah paling utama dari umatku adalah pembacaan Al-Quran.’”

Ketiga:

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الرب عز وجل من شغله القرآن وذكري عن مسألتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين وفضل كلام الله على سائر الكلام كفضل الله على خلقه

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Siapa yang cukup sibuk membaca Al-Quran dan berzikir, niscaya Kuberikan kepadanya anugerah paling utama yang pernah Kuberikan kepada mereka yang berdoa.’ Perumpamaan keutamaan kalam ilahi dibanding ucapan yang lain seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.’”

Keempat:

عن أبي أمامة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه

“Dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah kalian membaca Al-Quran karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya pada hari Kiamat,’” (HR Bukhari dan Muslim).

Imam Al-Ghazali dalam karyanya Mukasyafatul Qulub Al-Muqarrib ila Hadhrati Allamil Ghuyub juga menyebutkan beberapa hadits nabi dan pandangan sejumlah ulama perihal keutamaan membaca Al-Quran. Berikut ini adalah sejumlah hadits yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali perihal keutamaan membaca Al-Quran. (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 276).

Kelima:

من قرأ القرآن ثم رأى أن أحدا أوتي أفضل مما أوتي فقد استصغر من عظمة الله أخرجه الطبراني

“Siapa yang membaca Al-Quran kemudian melihat orang diberikan anugerah lebih baik daripada anugerah yang diberikan kepadanya, sungguh ia telah meremehkan sebagian dari kebesaran Allah,” (HR. At-Thabarani).

Apalagi jika dilakukan membacanya secara berjamaah maka akan memiliki nilai-nilai yang mempunyai fadillah yang baik.

Imam An-Nawawi menyebutkan hal ini dalam karyanya, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran:

اعلم أن قراءة الجماعة مجتمعين مستحبة بالدلائل الظاهرة وأفعال السلف المتظاهرة

“Ketahulah, pembacaan Al-Quran secara berjamaah dianjurkan berdasarkan dalil yang nyata dan tindakan ulama salaf yang saling mendukung,” (Imam An-Nawawi, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, [Kairo, Darus Salam: 2020 M/1441 H], halaman 87).

Adapun berikut ini adalah keutamaan pembacaan Al-Quran secara berjamaah dari berbagai riwayat:

 وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا يَذْكُرُونَ اَللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk pada sebuah majelis berzikir kepada Allah, melainkan malaikat menaungi mereka dan rahmat-Nya menyelimuti mereka. Allah menyebut mereka di tengah orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat, para rasul, dan para wali),’” (HR Muslim dan Imam At-Timidzi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri).

Demikian, wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here