HTI Sebut Kubu Jokowi Takuti Masyarakat Dengan Sosok UAS

1899
Jubir HTI Ismail Yusanto (Foto: Visi Muslim Media)

Jakarta, Muslim Obsession – Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto merasa pihaknya kerap dijadikan kambing hitam tagar #2019GantiPresiden.

Tak cuma itu, HTI juga kerap dituding berada di balik ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS). Hasilnya, di sejumlah daerah cerama UAS mendapat penolakan. HTI kerap disebut membonceng pada aksi ganti presiden dan ceramah-ceramah Abdul Somad.

Ismail mengatakan, ada kesan bahwa kubu pendukung Jokowi mencoba menakuti masyarakat akan sosok UAS dengan mencatut nama HTI. Aparat disebutnya juga ada di balik upaya itu.

“Dalam konteks politik, ini kelompok Jokowi melawan kelompok Prabowo. Ini diembuskan kelompok Jokowi untuk menakut-nakuti kelompok Prabowo,” katanya, Selasa (4/9/2018).


Baca Juga:


Tidak hanya dalam konteks politik, UAS juga menjadi korban oleh kubu pendukung Jokowi, sehingga UAS kerap mendapatkan penolakan untuk ceramah di beberapa daerah.

“Dalam hal UAS, (isu HTI) diembuskan untuk menakut-nakuti masyarakat terhadap UAS dan menjadikannya alasan bagi aparat agar tidak mengizinkan UAS,” tukasnya.

Ismail pun percaya, dalam kasus UAS, aparat membingkai alasan HTI itu untuk memukul kelompok masyarakat tertentu lewat tangan kelompok masyarakat lainnya.

“Jadi ini setting-an dari aparat yang harusnya adil,” ujarnya.

Baginya, tudingan keberadaan pihaknya di balik kunjungan UAS ke berbagai daerah adalah hal yang konyol. Sebab, HTI sendiri sudah dilarang keberadaannya oleh hukum. Bahkan, Ismail menilai tudingan keberadaan HTI dibalik suatu kasus sudah menjadi alat persekusi.

“Itu kan tudingan-tudingan yang ngawur. #2019GantiPresiden ditunggangi HTI, UAS ditunggangi HTI, berarti itu sudah jadi alat monsterisasi, alat untuk melakukan persekusi politik,” cetusnya.

Ia juga menyayangkan mubaligh sebesar Abdul Somad yang beberapa kali dipercaya menyampaikan ceramah di sejumlah lembaga negara saja masih mendapat ancaman. Ia melihat ada pembiaran dalam kasus ini.

Sebelumnya UAS mengaku mendapat sejumlah ancaman dan intimidasi dari berbagai pihak sehingga harus membatalkan agenda dakwahnya di beberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

GP Ansor Jawa Tengah menilai kegiatan ceramah UAS ditunggangi oleh kepentingan HTI. Mereka menuding HTI kerap memakai kajian agama dan nama ulama terkenal untuk menarik massa demi kepentingan politiknya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here