Hj. Melani L Suharli: Anggota DPR Harus Pintar Baca Tantangan Zaman

1451
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hj. Melani Leimena Suharli. (Foto: Fikar/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Isu yang berkembang di era keterbukaan seperti saat ini harus direspon cepat dan bijak. Oleh karenanya setiap anggota DPR RI harus pintar membaca tantangan zaman di masa mendatang.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hj. Melani Leimena Suharli mengatakan, setiap wakil rakyat semestinya mampu menangkap isu-isu tersebut, membahasnya dan membuat kebijakan terbaik untuk bangsa dan negara.

“Saya yakin setiap anggota DPR RI bisa merespon ini. Karena dari tahun ke tahun, dinamika demokrasi Indonesia menunjukkan keberadaan DPR sebagai lembaga yang memperjuangkan aspirasi masyarakat semakin kuat dalam keseimbangan pilar eksekutif, legislatif dan yudikatif,” terang Hj. Melani dalam sebuah sesi wawancara dengan Women’s Obsession.

Anggota Komisi VI ini menambahkan, DPR merupakan mitra kritis bagi lembaga eksekutif maupun legislatif. Ia bersyukur, di tengah pandemi Covid-19 anggota DPR RI tak kehilangan semangat kerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Sebaliknya, perempuan kelahiran Jakarta pada 27 Januari 1951 ini melihat semua anggota DPR RI memiliki semangat dan optimistik yang sama untuk terus menghasilkan output yang baik bagi perkembangan bangsa dan negara.

“Bangsa Indonesia mempunyai agenda besar. Situasi pandemi sekarang ini justru harus dijadikan sebagai momentum melakukan lompatan besar untuk membangun fondasi yang lebih kuat dalam rangka membangun masa depan perekonomian nasional,” ujar Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN Jakarta ini.

Sebagai wakil rakyat, Hj. Melani mengakui dirinya memiliki target khusus untuk bisa menyejahterakan konstituennya. Salah upayanya adalah membuka kerja sama dengan sejulah mitra untuk menggelar pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan pelatihan ketrampilan.

“Saya berharap di akhir jabatan nanti dapat melihat konstituen menjadi berdaya, mampu berdiri di kakinya sendiri, mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada orang lain,” jelasnya.

Khusus bagi pemberdayaan perempuan, peraih Bintang Maha Putera Adipradana ini turut membuat kebijakan yang penting seputar penerapan kebijakan sensitif gender untuk meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak asasi perempuan.

Secara khusus sebagai anggota parlemen perempuan, ia melihat salah satu tantangan besar adalah masih banyaknya persoalan perempuan di Indonesia.

Seperti masih rendahnya pendidikan perempuan, kemiskian perempuan, masih banyaknya terjadi kekerasan terhadap perempuan, kesempatan kerja yang masih terbatas bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Banyaknya persoalan perempuan yang ada di Tanah Air, perempuan berjilbab ini merasa tertantang untuk membantu menyelesaikannya.

“Saya sudah niatkan menjadi Anggota DPR RI adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Masyarakat dalam hal ini konstituen adalah yang utama bagi saya. Keberadaan saya sebagai wakil rakyat sebisa mungkin harus memberikan manfaat untuk masyarakat di Tanah Air,” pungkasnya. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here